Sejumlah gabungan kelompok tani (Gapoktan) di Kabupaten Lebak, Banten siap memenuhi ketersediaan pangan lokal untuk mensukseskan program makan bergizi gratis (MBG).
"Kita sekarang memasuki musim tanam padi dan hortikultura jenis aneka sayuran juga buah pepaya serta palawija jagung serta ubi-ubian," kata Ketua Gapoktan Desa Pasar Keong Kabupaten Lebak Muhamad Muslim di Lebak, Sabtu.
Gapoktan Desa Pasar Keong Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak menyambut positif nantinya hasil produksi pertanian akan ditampung untuk memenuhi ketersediaan pangan lokal guna mendukung program MBG.
Kehadiran program MBG itu juga dipastikan lebih semangat dan bergairah bagi petani, karena hasil produksi pertanian dapat menghasilkan ekonomi.
Baca juga: Dukung swasembada pangan, Gapoktan Lebak tanam jagung 100 hektare
Baca juga: Dukung swasembada pangan, Gapoktan Lebak tanam jagung 100 hektare
Gapoktan di wilayahnya yang memiliki anggota 90 petani dengan areal persawahan seluas 60 hektare juga puluhan hektare lahan darat untuk ditanami aneka sayuran, buah pepaya, dan palawija jagung, ubi-ubian serta kacang.
Selama ini, kata dia, produksi hasil pertanian pangan khususnya beras, aneka sayuran, buah -buahan serta palawija jagung, ubi-ubian dipasok oleh penampung ke Pasar Rangkasbitung dan Pasar Induk Tanah Tinggi Tangerang.
"Kami berharap adanya program MBG itu secara langsung produksi hasil pertanian dibeli dari petani tanpa melalui pengepul maupun tengkulak sehingga menguntungkan bagi petani," katanya.
Begitu juga Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Binong Kecamatan Maja Kabupaten Lebak H Hadi mengatakan, pihaknya sangat mendukung program swasembada pangan yang digulirkan Presiden Prabowo, sehingga menjadi motivasi usaha bagi peningkatan ekonomi petani.
Baca juga: Distan Provinsi Banten minta gapoktan perkuat kelembagaan kelompok tani
Baca juga: Distan Provinsi Banten minta gapoktan perkuat kelembagaan kelompok tani
Program swasembada pangan juga dapat memenuhi ketersediaan pangan lokal untuk mendukung program MBG bagi anak siswa sekolah.
Gapoktan yang dibinanya itu memiliki anggota sebanyak 172 petani dengan menggarap lahan sawah seluas 150 hektare, termasuk lahan darat ditanami jagung, buah-buahan, sayur-sayuran dan ubi-ubian.
"Kita optimistis produksi hasil pertanian bisa memenuhi untuk program MBG," katanya.
Ketua Gapoktan Desa Tambakbaya Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak Ruhiana mengatakan, petani di wilayahnya, selain mengembangkan tanaman padi juga tanaman sayuran dataran rendah, seperti kacang panjang, kangkung, terong, ketimun, dan paria.
"Kami minta petani di sini agar mengembangkan tanaman sayuran, karena memberikan nilai tambah pendapatan ekonomi dengan adanya program MBG," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Rahmat mengatakan bahwa program MBG bisa meningkatkan pendapatan ekonomi karena bisa memenuhi ketersediaan pangan lokal.
Artinya, ujar dia, jangan sampai kebutuhan beras, sayuran, buah-buahan, ikan, dan ternak unggas ayam untuk program MBG dipasok dari luar daerah.
"Kita berharap Gapoktan maupun kelompok tani maupun petani dapat meningkatkan produksi karena nanti ditampung untuk ketersediaan pangan lokal guna mendukung program MBG," kata Rahmat.
Baca juga: Distan Lebak apresiasi Gapoktan Tambakbaya berhasil panen padi 200 hektare
Baca juga: Distan Lebak apresiasi Gapoktan Tambakbaya berhasil panen padi 200 hektare
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024