Pemerintah Kota Tangerang meluncurkan layanan pengobatan tenofovir gratis bagi ibu hamil untuk menekan angka penularan hepatitis B, khususnya dari ibu ke anak, demi menciptakan generasi yang sehat dan bebas dari penyakit.
Penjabat Wali Kota Tangerang Nurdin di Tangerang, Rabu, mengatakan tenofovir merupakan bagian dari upaya pemkot untuk melindungi para ibu dan anak.
"Dengan adanya layanan ini, kami berharap bisa mengurangi risiko penularan hepatitis B, terutama dari ibu ke anak, sehingga generasi mendatang bisa tumbuh dengan sehat,” ungkap Pj Wali Kota Tangerang usai peluncuran di Puspemkot Tangerang Rabu.
Ia juga menyatakan jika kehadiran layanan ini untuk mendukung kesejahteraan dan ketahanan kesehatan di Kota Tangerang semakin diperkuat.
Baca juga: Dinkes Kota Tangerang vaksinasi hepatitis B ke semua pegawai
Pemberian tenofovir secara gratis ini, lanjut Nurdin, menjadi bagian dari komitmen Pemkot Tangerang dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat.
"Khususnya bagi ibu hamil, langkah ini diharapkan mampu memberikan perlindungan optimal dari risiko penularan hepatitis B selama kehamilan," ucapnya.
Pemkot Tangerang juga akan terus memperkuat berbagai program kesehatan lainnya yang berfokus pada ibu dan anak. Di antaranya tablet tambah darah diberikan kepada remaja putri untuk mencegah anemia dan pemeriksaan kesehatan rutin dilakukan guna mendeteksi penyakit seperti talasemia dan epilepsi sedini mungkin.
“Kami percaya bahwa kesehatan ibu merupakan fondasi bagi kesehatan keluarga. Jika ibunya sehat, insya Allah keluarganya juga akan sehat. Dengan adanya berbagai program kesehatan ini, kami berharap dapat menciptakan lingkungan yang aman dan sehat bagi seluruh warga Kota Tangerang,” kata dia.
Baca juga: Pemkot Tangerang targetkan 7.754 nakes mengikuti imunisasi hepatitis B
Kepala Dinkes Kota Tangerang Dini Anggraeni menjelaskan, layanan tenofovir ada di lima puskesmas dan RSUD Kota Tangerang yang diberikan secara gratis bagi seluruh ibu hamil terindikasi Hepatitis B.
Secara teknis, tenofovir diberikan selama trimester ketiga kehamilan atau 28 minggu sampai dengan satu bulan setelah melahirkan.
“Layanan ini diberikan oleh dokter umum puskesmas yang sudah terlatih atau dokter spesialis penyakit dalam di RSUD Kota Tangerang,” jelasnya.
Dini menjelaskan, perlu dipahami layanan ini tidak hanya untuk pasien di lima puskesmas atau RSUD Kota Tangerang saja. Namun, dapat dimanfaatkan seluruh ibu hamil yang membutuhkan, dengan pola rujukan dari puskesmas pertamanya ke lima puskesmas dan RSUD Kota Tangerang yang memiliki fasilitas tenofovir tersebut.
“Ini akan menjadi layanan jangka panjang, tenovofir nantinya dapat dijangkau para ibu hamil berstatus hepatitis B di 39 puskesmas yang ada di Kota Tangerang,” katanya.
Baca juga: Kota Tangerang luncurkan unit layanan disabilitas pendidikan
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
Penjabat Wali Kota Tangerang Nurdin di Tangerang, Rabu, mengatakan tenofovir merupakan bagian dari upaya pemkot untuk melindungi para ibu dan anak.
"Dengan adanya layanan ini, kami berharap bisa mengurangi risiko penularan hepatitis B, terutama dari ibu ke anak, sehingga generasi mendatang bisa tumbuh dengan sehat,” ungkap Pj Wali Kota Tangerang usai peluncuran di Puspemkot Tangerang Rabu.
Ia juga menyatakan jika kehadiran layanan ini untuk mendukung kesejahteraan dan ketahanan kesehatan di Kota Tangerang semakin diperkuat.
Baca juga: Dinkes Kota Tangerang vaksinasi hepatitis B ke semua pegawai
Pemberian tenofovir secara gratis ini, lanjut Nurdin, menjadi bagian dari komitmen Pemkot Tangerang dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat.
"Khususnya bagi ibu hamil, langkah ini diharapkan mampu memberikan perlindungan optimal dari risiko penularan hepatitis B selama kehamilan," ucapnya.
Pemkot Tangerang juga akan terus memperkuat berbagai program kesehatan lainnya yang berfokus pada ibu dan anak. Di antaranya tablet tambah darah diberikan kepada remaja putri untuk mencegah anemia dan pemeriksaan kesehatan rutin dilakukan guna mendeteksi penyakit seperti talasemia dan epilepsi sedini mungkin.
“Kami percaya bahwa kesehatan ibu merupakan fondasi bagi kesehatan keluarga. Jika ibunya sehat, insya Allah keluarganya juga akan sehat. Dengan adanya berbagai program kesehatan ini, kami berharap dapat menciptakan lingkungan yang aman dan sehat bagi seluruh warga Kota Tangerang,” kata dia.
Baca juga: Pemkot Tangerang targetkan 7.754 nakes mengikuti imunisasi hepatitis B
Kepala Dinkes Kota Tangerang Dini Anggraeni menjelaskan, layanan tenofovir ada di lima puskesmas dan RSUD Kota Tangerang yang diberikan secara gratis bagi seluruh ibu hamil terindikasi Hepatitis B.
Secara teknis, tenofovir diberikan selama trimester ketiga kehamilan atau 28 minggu sampai dengan satu bulan setelah melahirkan.
“Layanan ini diberikan oleh dokter umum puskesmas yang sudah terlatih atau dokter spesialis penyakit dalam di RSUD Kota Tangerang,” jelasnya.
Dini menjelaskan, perlu dipahami layanan ini tidak hanya untuk pasien di lima puskesmas atau RSUD Kota Tangerang saja. Namun, dapat dimanfaatkan seluruh ibu hamil yang membutuhkan, dengan pola rujukan dari puskesmas pertamanya ke lima puskesmas dan RSUD Kota Tangerang yang memiliki fasilitas tenofovir tersebut.
“Ini akan menjadi layanan jangka panjang, tenovofir nantinya dapat dijangkau para ibu hamil berstatus hepatitis B di 39 puskesmas yang ada di Kota Tangerang,” katanya.
Baca juga: Kota Tangerang luncurkan unit layanan disabilitas pendidikan
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024