Lebak (Antaranews Banten) - Panen padi di sejumlah lokasi di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, masih berlangsung,meski memasuki musim kemarau di daerah itu.
     
"Kami beruntung, tanaman padi seluas lima hektare dipanen tanpa terserang hama penyakit," kata Murod (55) seorang petani Desa Sanghiang Tanjung Kecamatan Kalanganyar Kabupaten Lebak, Minggu.  
     
Para petani kini sibuk memanen padi di areal persawahan dengan melakukan pembabatan batang padi yang menguning.
     
Selain itu juga dilakukan penggebotan atau batang padi dipukul-pukul ke alat yang disediakan petani untuk menampung gabah.
     
Penampungan gabah itu nantinya dijemur sinar matahari  dan jika sudah mengering maka dilakukan penggilingan beras.
     
"Kami panen menghasilkan produksi lima ton setara beras per hektare dengan nilai transaksi mencapai Rp30 juta," katanya.
     
Begitu juga Saman (60) seorang petani Desa Pasir Tanjung Kecamatan Rangkasbitung mengaku hasil panen padi itu tidak dijual ke penampung, baik dalam bentuk gabah maupun beras.
     
Kebanyakan produksi padi lokal hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi anggota keluarga.
     
Sebab, petani mengembangkan padi lokal pada lahan-lahan persawahan yang tidak begitu luas.
     
"Kami panen padi lokal seluas lima petak dan cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga selama setahun sehingga tidak perlu membeli beras," jelasnya.
     
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Dede Supriatna mengatakan, panen padi di daerah ini masih berlangsung karena mereka menanam padi sejak Mei 2018 lalu.
     
Ironisnya, memasuki musim kemarau rata-rata produksi padi relatif bagus sehingga menguntungkan pendapatan ekonomi petani.
     
"Kami yakin panen padi sampai Desember  mendatang masih berlangsung karena percepatan tanam melalui pompanisasi dilakukan kelompok tani," katanya.

Baca juga: Distan Banten Manfaatkan Pasca Panen Tanam Kedelai

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018