Lebak  (Antaranews Banten) - Produksi tangkapan ikan laut di Kabupaten Lebak sejak dua pekan terakhir merosot tajam hingga 90 persen akibat cuaca buruk yang melandar Perairan selatan Banten juga memasuki terang bulan.
     
Kepala Seksi Peningkatan Kapasitas Nelayan Kecil Dinas Perikanan Kabupaten Lebak Rizal Ardiansyah di Lebak, Senin, mengatakan, sebagian besar nelayan di sini tidak melaut karena cukup membahayakan dengan ketinggian gelombang antara 4,0 sampai 6,0 meter.
     
Selain itu juga memasuki musim terang bulan sehingga populasi ikan menghilang.
     
Mereka para nelayan lebih memilih tinggal di rumah sambil menunggu kembali cuaca normal.
     
"Semua nelayan yang tidak melaut itu menggunakan perahu kecil," katanya.
     
Menurut dia, saat ini transaksi pelelangan ikan di sejumlah tempat pelelangan ikan (TPI) di pesisir selatan Lebak,termasuk TPI Binuangeun relatif sepi.
     
Sebab, tangkapan nelayan menurun drastis hingga 90 persen,padahal hari normal menembus 250 ton per bulan.
     
Saat ini, kata dia, pelelangan ikan hanya jenis ikan  cumi-cumi, kacang-kacang, bentong,hiu dan  kue.
     
Mereka para nelayan menggunakan kapal di atas 30 GT sehingga daya jelazahnya bisa mencapai 50 mil dari pesisir pantai.
     
"Saya kira menurunya tangkapan itu tentu berdampak terhadap pendapatan ekonomi nelyan juga pemasukan retribusi pelelangan ikan," katanya.
     
Iming (50) seorang nelayan kecil TPI Biuangeun Kabupaten Lebak mengatakan selama ini tangkapan ikan  menurun karena cuaca memburuk disertai angin kencang dan gelombang tinggi.
     
Saat ini, kata dia, jika melaut kembali pulang ke rumah terpaksa dengan tangan kosong.
     
Apalagi, saat ini memasuki musim terang bulan sehingga tangkapan ikan mengalami kesulitan.
     
"Kami saat ini terpaksa menambatkan kapal di TPI Binuangen," katanya.

Baca juga: Dinas Perikanan Lebak Ajak Warga Konsumsi Ikan

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018