![pinterest](https://pinterest.com/pin/create/button/?url=https://banten.antaranews.com/berita/30533/taman-bacaaan-masyarakat-proses-kedai-galakkan-budaya-menulis&media=https://cdn.antaranews.com/cache/1200x800/2018/07/tbm.jpg&description=Taman Bacaaan Masyarakat "Proses Kedai" Galakkan Budaya Menulis){kind=link}
Lebak (Antaranews Banten) - Taman Bacaan Masyarakat (TBM) "Proses Kedai" Rangkasbitung di Kabupaten Lebak,Banten, menggalakkan budaya menulis guna melahirkan penulis handal dan profesional.
"Budaya menulis itu merupakan bagian enam dasar literasi," kata Pengelola Perpustakaan TBM "Proses Kedai" Rangkasbitung, DC Ariyadi di Lebak, Jumat.
Selama ini, budaya menulis di Kabupaten Lebak kurang diminati, padahal pekerjaan menulis sangat mengasikkan dan menjanjikan pendapatan ekonomi.
Saat ini, para penulis di tanah air juga bisa dihitung dengan jari tangan.
Pengembangan budaya menulis untuk memperkaya khasanah budaya bangsa sehingga mendorong pembangunan yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat.
Karena itu, perpustakaan TBM Kedai Proses Rangkasbitung mengembangkan budaya menulis cerpen, puisi, syair, sajak, dan novel.
Mereka para pengunjung yang belajar teknik menulis akan dipandu oleh para penulis juga dosen STKIP Setia Budhi Rangkasbitung.
Lokasi perpustakaan berada di Komplek Pendidikan juga terdapat Kampus STKIP Setia Budhi, SMA/SMK dan SD.
Para pengunjung perpustakaan itu kebanyakan kalangan mahasiswa, pelajar dan warga setempat.
Perpustakaan Kedai Proses juga mengembangkan literasi seni teater, seni musik, termasuk literasi kewarganegaraan.
"Kami mengapresiasi mahasiswa, pelajar hingga masyarakat untuk mengunjungi perpustakaan TBM Kedai Proses dan mengembangkan literasi budaya menulis," katanya.
Menurut dia, saat ini pengunjung perpustakaan dari berbagai kalangan,termasuk ibu rumah tangga.
Kehadiran perpustakaan TBM Kedai Proses Rangkasbitung diantaranya untuk meningkatkan minat membaca masyarakat.
Selama ini, minat membaca masyarakat sangat rendah, sehingga lokasi perpustakaan sangat indah,nyaman juga terdapat aneka tanaman organik.
Saat ini, koleksi buku-buku perpustakaan terdapat 2.500 judul dengan 10.000 eksplempar dan buku tersebut terdapat dari bantuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Selain itu juga bantuan donatur dari masyarakat,pengusaha dan perusahaan Dancow.
"Kami berharap melalui budaya menulis dapat memotivasi mahasiswa,pelajar dan masyarakat agar menggeluti menulis menjadikan andalan pendapatan ekonomi," katanya.
Baca juga: Bupati Apresiasi TBM "Kuli Maca Warung Banten"
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018
"Budaya menulis itu merupakan bagian enam dasar literasi," kata Pengelola Perpustakaan TBM "Proses Kedai" Rangkasbitung, DC Ariyadi di Lebak, Jumat.
Selama ini, budaya menulis di Kabupaten Lebak kurang diminati, padahal pekerjaan menulis sangat mengasikkan dan menjanjikan pendapatan ekonomi.
Saat ini, para penulis di tanah air juga bisa dihitung dengan jari tangan.
Pengembangan budaya menulis untuk memperkaya khasanah budaya bangsa sehingga mendorong pembangunan yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat.
Karena itu, perpustakaan TBM Kedai Proses Rangkasbitung mengembangkan budaya menulis cerpen, puisi, syair, sajak, dan novel.
Mereka para pengunjung yang belajar teknik menulis akan dipandu oleh para penulis juga dosen STKIP Setia Budhi Rangkasbitung.
Lokasi perpustakaan berada di Komplek Pendidikan juga terdapat Kampus STKIP Setia Budhi, SMA/SMK dan SD.
Para pengunjung perpustakaan itu kebanyakan kalangan mahasiswa, pelajar dan warga setempat.
Perpustakaan Kedai Proses juga mengembangkan literasi seni teater, seni musik, termasuk literasi kewarganegaraan.
"Kami mengapresiasi mahasiswa, pelajar hingga masyarakat untuk mengunjungi perpustakaan TBM Kedai Proses dan mengembangkan literasi budaya menulis," katanya.
Menurut dia, saat ini pengunjung perpustakaan dari berbagai kalangan,termasuk ibu rumah tangga.
Kehadiran perpustakaan TBM Kedai Proses Rangkasbitung diantaranya untuk meningkatkan minat membaca masyarakat.
Selama ini, minat membaca masyarakat sangat rendah, sehingga lokasi perpustakaan sangat indah,nyaman juga terdapat aneka tanaman organik.
Saat ini, koleksi buku-buku perpustakaan terdapat 2.500 judul dengan 10.000 eksplempar dan buku tersebut terdapat dari bantuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Selain itu juga bantuan donatur dari masyarakat,pengusaha dan perusahaan Dancow.
"Kami berharap melalui budaya menulis dapat memotivasi mahasiswa,pelajar dan masyarakat agar menggeluti menulis menjadikan andalan pendapatan ekonomi," katanya.
Baca juga: Bupati Apresiasi TBM "Kuli Maca Warung Banten"
Editor : Ganet Dirgantara
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018