Lebak (Antara News) - Bupati Lebak Iti Octavia mengapresiasi taman bacaan masyarakat (TBM) "kuli maca warung Banten" guna mendukung percepatan pembangunan daerah.

"Kami yakin ke depan warga di sini akan mengalami kemajuan bidang pendidikan melalui TBM "kuli maca warung Banten," kata Iti Octavia di Lebak, Minggu.

Kehadiran TBM tersebut melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) pada pendidikan non formal yang dikelola oleh Pendidikan Luar Sekolah (PLS) baik PAUD, TK dan Paket.

Selain itu juga menyediakan sarana perpustakaan agar anak-anak rajin membaca.

Bahkan, TBM "kuli maca warung Banten" meraih prestasi terbaik di Provinsi Banten.

Keberadaan TBM tersebut menjadikan kampung Literasi di Kecamatan Cibeber yang lokasinya di pedalaman Kabupaten Lebak atau perbatasan dengan Sukabumi, Jawa Barat.

Mereka para penggiat pendidikan semangat juang agar masyarakat sadar pentinya pendidikan tersebut,termasuk perpusatkaan.

Bahkan, perpustakaan TBM "kuli maca warung Banten" menerima penghargaan dari Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Banten.

Sebab, mereka berhasil membangun masyarakat literasi di Provinsi Banten dan akan diperlombakan tingkat nasional.

"Kami mengapresiasi kepedulian masyaraat pedalaman Kabupaten Lebak terhadap pendidikan melalui TBM itu," katanya.

Menurut Bupati, keterbatasan tidak menjadikan hambatan maupun kendala sepanjang keinginan yang kuat untuk memajukan daerahnya sendiri untuk mencerdaskan anak-anak bangsa.

Meskipun mereka tinggal di pedalaman Lebak, namun motivasi belajar cukup tinggi, bahkan anak-anak mereka banyak yang melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi.

Bahkan, perpustakaan TBM "kuli maca warung Banten" pada Minggu pagi hingga sore dipadati siswa mulai TK, SD dan SMP.

"Kami optimistis ke depan pembangunan di sini akan lebih maju melalui pendidikan itu," katanya.

Ketua TBM "kuli maca warung Banten" Ruhandi mengatakan saat ini jumlah pengunjung perpustakaan berkisar antara 30 sampai 50 orang.

Jumlah judul buku mencapai 2.000 buku dari sumbangan masyarakat dan simpatisan.

"Kami banyak kedatangan dari luar daerah menyumbangkan buku-buku untuk perpustakaan," katanya.

Ia menyebutkan, TBM ini didirikan tanggal 3 juli 2016 bertempat di rumah adat kaolotan Cibadak yang di prakarsai oleh Pemerintahan Desa, Kasepuhan, Tokoh Agama, pengusaha dan para intelektual muda Desa Warung Banten.

Tujuan TBM ini, kata dia, menyelamatkan generasi muda dari pengaruh modernisasi dengan menumbuhkan minat baca di masyarakat agar dapat menambah wawasan, juga sebagai wahana untuk menggali potensi agar masyarakat menjadi lebih cerdas, kretif dan inovatif.

"TBM ini didirikan secara swadaya masyarakat juga donasi dari relawan," katanya.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017