Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten untuk mewujudkan swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto melalui perbaikan sarana Daerah Irigasi (DI).
 
"Kita tahun 2025 mengajukan anggaran perbaikan sarana DI sebesar Rp6 miliar guna menunjang swasembada pangan," kata Kepala Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) pada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Kabupaten Lebak Dade Yan Apriandi saat dihubungi di Rangkasbitung, Lebak, Kamis.
 
Perbaikan sarana DI cukup strategis untuk mendukung peningkatan Indeks Pertanaman (IP) dari dua kali tanam menjadi tiga kali tanam dalam setahun sehingga dapat mewujudkan swasembada pangan.
 
Saat ini , jumlah sarana DI di di Kabupaten Lebak tercatat sebanyak 463 unit, namun antaranya yang masuk kategori baik 259 unit, sedangkan sisanya 204 unit dalam kondisi kurang dan jelek.
 
Dengan demikian, pihaknya mengajukan anggaran untuk perbaikan sarana DI yang kurang baik dan jelek sebesar Rp6 miliar.
 
"Kami berharap anggaran perbaikan sarana DI itu dapat direalisasikan tahun 2025 untuk mendukung program Prabowo mewujudkan swasembada pangan," kata Dade.

Baca juga: Wujudkan swasembada pangan, Pemkab Lebak siapkan benih unggul
 
Menurut dia, saat ini, petani diberbagai kecamatan di Kabupaten Lebak memasuki gerakan tanam sehubungan 71 persen DI atau 328 dari 463 unit DI dalam kondisi terpenuhi pasokan air.
 
Padahal, saat ini kondisi alam cukup kemarau karena sudah beberapa pekan fi daerah itu tidak turun hujan.
 
Kebanyakan petani yang menanam padi itu di daerah pegunungan yang masih banyak tersedia pasokan air dari sarana DI, seperti Kecamatan Cibeber, Sobang, Cilograng, Panggarangan, Cigemblong, Cijaku, Muncang, Cirinten, Bojongmanik, Cipanas dan Lebak Gedong.
 
"Kami meyakini perbaikan sarana DI itu dipastikan meningkatkan IP dari dua menjadi tiga kali tanam dalam setahun sehingga terwujud swasembada pangan," katanya lagi.

Baca juga: Masyarakat Kasepuhan Lebak realisasikan swasembada pangan
 
Ia mengajak, petani agar melakukan kegiatan gotong-royong di tengah kemarau untuk memperbaiki saluran irigasi.
 
Sebab, juga ada beberapa DI mengalami debit air permukaan sungai berkurang.
 
"Kami berharap petani melakukan perbaikan irigasi secara gotong-royong agar areal persawahan secara bergiliran dapat terpenuhi ketersediaan pasokan air," katanya menjelaskan.
 
Dudung (60), seorang petani di Kecamatan Cipanas Kabupaten Lebak mengatakan, pihaknya bersama petani di sini melakukan gotong-royong perbaikan irigasi sepanjang 1,5 kilometer meter agar kondisi air berjalan lancar.
 
Saat ini, mereka petani di wilayahnya terdapat DI dari Desa Banjarsari dan mengaliri ratusan hektare.
 
"Kami setiap musim kemarau melakukan perbaikan irigasi dengan gotong-royong agar petani terpenuhi pasokan air," katanya.

Baca juga: DPRD Banten minta Pemprov dukung program percepatan swasembada pangan
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024