Lebak (Antaranews Banten) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mewaspadai ancaman bencana alam sehubungan dengan curah hujan di daerah itu yang cenderung meningkat akhir-akhir ini.
"Kita minta warga yang tinggal di daerah rawan bencana alam agar meningkatkan kewaspadaan guna menghindari korban jiwa," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Senin.
Bencana alam berpeluang terjadi di daerah setmepat karena Kabupaten Lebak sejak dua hari terakhir dilanda cuaca buruk, berupa hujan deras, angin kencang, dan sambaran petir.
Belum lama ini, kata Kaprawi, puluhan rumah di sejumlah desa di Kecamatan Maja rusak akibat diterpa puting beliung.
Bahkan, sepanjang Senin pagi hingga siang ini, daerah tersebut terus diguyur hujan dengan intensitas ringan dan sedang.
Saat ini, warga yang tinggal di daerah rawan banjir dan longsor tercatat hingga ribuan kepala keluarga.
Lokasi rawan bencana alam tersebar di 42 desa di 23 kecamatan, termasuk Wanasalam, Gunungkencana, Banjarsari, Rangkasbitung, Warunggunung, Cileles, Cibadak, Leuwidamar, dan Bayah.
"Kami berharap kewaspadaan itu dapat mengurangi risiko bencana alam," ujarnya.
Dia menjelaskan Kabupaten Lebak masuk kategori daerah rawan bencana alam karena berada di daerah aliran sungai, perbukitan, dan pegunungan.
BPBD Lebak terus berkoordinasi dengan instansi lain, seperti TNI, Polri, Dinsos, DPUPR, PLN, relawan Tagana, dan PMI.
Selain itu, pihaknya mempersiapkan peralatan evakuasi dan logistik untuk menghadapi ancaman bencana alam.
Pihaknya juga menyebarkan surat imbauan kepada aparat kecamatan dan desa sehubungan dengan cuaca buruk tersebut.
"Kami minta aparat desa, kelurahan, dan kecamatan jika terjadi bencana alam segera melapor agar bisa ditangani dengan cepat untuk melakukan evakuasi dan penyelamatan," katanya.
Baca juga: BPBD Lebak Dirikan Posko Siaga Bencana Alam
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018
"Kita minta warga yang tinggal di daerah rawan bencana alam agar meningkatkan kewaspadaan guna menghindari korban jiwa," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Senin.
Bencana alam berpeluang terjadi di daerah setmepat karena Kabupaten Lebak sejak dua hari terakhir dilanda cuaca buruk, berupa hujan deras, angin kencang, dan sambaran petir.
Belum lama ini, kata Kaprawi, puluhan rumah di sejumlah desa di Kecamatan Maja rusak akibat diterpa puting beliung.
Bahkan, sepanjang Senin pagi hingga siang ini, daerah tersebut terus diguyur hujan dengan intensitas ringan dan sedang.
Saat ini, warga yang tinggal di daerah rawan banjir dan longsor tercatat hingga ribuan kepala keluarga.
Lokasi rawan bencana alam tersebar di 42 desa di 23 kecamatan, termasuk Wanasalam, Gunungkencana, Banjarsari, Rangkasbitung, Warunggunung, Cileles, Cibadak, Leuwidamar, dan Bayah.
"Kami berharap kewaspadaan itu dapat mengurangi risiko bencana alam," ujarnya.
Dia menjelaskan Kabupaten Lebak masuk kategori daerah rawan bencana alam karena berada di daerah aliran sungai, perbukitan, dan pegunungan.
BPBD Lebak terus berkoordinasi dengan instansi lain, seperti TNI, Polri, Dinsos, DPUPR, PLN, relawan Tagana, dan PMI.
Selain itu, pihaknya mempersiapkan peralatan evakuasi dan logistik untuk menghadapi ancaman bencana alam.
Pihaknya juga menyebarkan surat imbauan kepada aparat kecamatan dan desa sehubungan dengan cuaca buruk tersebut.
"Kami minta aparat desa, kelurahan, dan kecamatan jika terjadi bencana alam segera melapor agar bisa ditangani dengan cepat untuk melakukan evakuasi dan penyelamatan," katanya.
Baca juga: BPBD Lebak Dirikan Posko Siaga Bencana Alam
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018