Dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat, Universitas Terbuka (UT) mengelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat atau abdimas berupa pelatihan digital marketing di Kampung Mualaf Badui di Kampung Landeuh, Kabupaten Lebak.
Kegiatan abdimas merupakan kolaborasi yang apik antara tim abdimas Universitas Terbuka yang diketuai Dr. Etty Puji Lestari dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Banten yang diketuai G.S Ashok Kumar, serta PHRI Kabupaten Lebak yang diketuai oleh Hj. Rosna Gustina Rahayu dan juga Yayasan Senyum Insan Nusantara yang diketuai Jaka Pamungkas S.KM. Abdimas itu sendiri merupakan implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Tema yang diusung pada program abdimas tersebut adalah Optimalisasi Potensi Desa Melalui Community Based Tourism sebagai upaya meningkatkan taraf hidup masyarakat khususnya untuk Kampung Mualaf Badui di Landeuh, Kabupaten Lebak.
Kegiatan itu diikuti oleh lebih dari 20 peserta dan diikuti Finalis Putra-Putri Banten 2024 dan disaksikan langsung oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Terbuka, Olivia Idrus, S.E, M.Sc.
Baca juga: Prestasi gemilang, UT raih Anugerah Wajib Pajak Kontributif 2023
Abdimas berbentuk workshop di mana peserta diajarkan dan diberikan wawasan tentang bagaimana pentingnya memanfaatkan kemajuan teknologi informasi khususnya dalam digital marketing untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi masyarakat di kampung Landeuh sehingga mampu bersaing dalam bidang pemasaran dalam skala yang lebih besar.
Dengan pembekalan digital marketing diharapkan akan meningkatkan kemampuan untuk melakukan penjualan secara online baik melalui Tik tok shop, Shopee atau marketplace lainnya.
Kegiatan tersebut berjalan dengan baik dan interaktif serta mendapat antusias dari berbagai tokoh dan masyarakat setempat.
Selain pelatihan, dalam kesempatan itu juga dilaksanakan program pemberian bantuan sembako kepada masyarakat oleh Sedekah Terbuka.
Ketua Sedekah Terbuka, Jaka Pamungkas mengatakan bantuan tersebut sebagai salah satu bukti apresiasi kepada masyarakat supaya lebih semangat dalam meningkatkan kompetensi dan pengayaan di era literasi digital dan sebagai simbol bahwa kebutuhan pokok bisa diatasi dengan pendidikan dan keterampilan.
Baca juga: Mahasiswa baru UT Serang siap bertransformasi lewat PKBJJ
Dalam sambutannya Dr. Etty Puji Lestari selaku inisiator program abdimas sekaligus Kepala Pusat Riset Inovasi Perguruan Tinggi Jarak Jauh/PRI-PTJJ Universitas Terbuka mengatakan Community Based Tourism sangat penting dilaksanakan dalam lingkungan adat ataupun komunitas yang mempunyai potensi yang bisa mendatangkan kunjungan dan meningkatkan perekonomian dengan faktor-faktor kepariwisataan nya.
Lebih lanjut, Etty berharap warga bisa mempelajari dengan baik supaya program tersebut bisa menjadi program yang berkesinambungan dan mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Hal senada juga disampaikan Ashok Umar selaku perwakilan dari PHRI Provinsi Banten yang menyampaikan bahwa kreativitas masyarakat di dalam membuat dan menciptakan pola-pola ekonomi harus terus dirangsang dan di simulasi.
Menurutnya hal itu penting supaya Kampung Landeuh mempunyai daya Tarik, tidak hanya menjual historis dan latar belakang nya saja, tetapi juga memberikan edukasi adat agar mendapat kesan yang tidak bisa didapatkan di kampung-kampung yang lain.
Ia berharap Kampung Landeuh sama seperti Kampung dan adat budaya di Bali yang mempunyai ciri khas sehingga masyarakat yang berkunjung mendapatkan kesan yang unik yang tidak dilupakan dalam pemanfaatan adat dan budaya.
"PHRI siap menjadi mitra dan mendukung segala bentuk peningkatan turis dan kepariwisataan di Kampong Landeuh dan provinsi Banten," kata Ashok Umar dalam keterangan resminya.
Baca juga: Dua puluh tahun lebih UT Serang telah layani masyarakat Banten
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
Kegiatan abdimas merupakan kolaborasi yang apik antara tim abdimas Universitas Terbuka yang diketuai Dr. Etty Puji Lestari dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Banten yang diketuai G.S Ashok Kumar, serta PHRI Kabupaten Lebak yang diketuai oleh Hj. Rosna Gustina Rahayu dan juga Yayasan Senyum Insan Nusantara yang diketuai Jaka Pamungkas S.KM. Abdimas itu sendiri merupakan implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Tema yang diusung pada program abdimas tersebut adalah Optimalisasi Potensi Desa Melalui Community Based Tourism sebagai upaya meningkatkan taraf hidup masyarakat khususnya untuk Kampung Mualaf Badui di Landeuh, Kabupaten Lebak.
Kegiatan itu diikuti oleh lebih dari 20 peserta dan diikuti Finalis Putra-Putri Banten 2024 dan disaksikan langsung oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Terbuka, Olivia Idrus, S.E, M.Sc.
Baca juga: Prestasi gemilang, UT raih Anugerah Wajib Pajak Kontributif 2023
Abdimas berbentuk workshop di mana peserta diajarkan dan diberikan wawasan tentang bagaimana pentingnya memanfaatkan kemajuan teknologi informasi khususnya dalam digital marketing untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi masyarakat di kampung Landeuh sehingga mampu bersaing dalam bidang pemasaran dalam skala yang lebih besar.
Dengan pembekalan digital marketing diharapkan akan meningkatkan kemampuan untuk melakukan penjualan secara online baik melalui Tik tok shop, Shopee atau marketplace lainnya.
Kegiatan tersebut berjalan dengan baik dan interaktif serta mendapat antusias dari berbagai tokoh dan masyarakat setempat.
Selain pelatihan, dalam kesempatan itu juga dilaksanakan program pemberian bantuan sembako kepada masyarakat oleh Sedekah Terbuka.
Ketua Sedekah Terbuka, Jaka Pamungkas mengatakan bantuan tersebut sebagai salah satu bukti apresiasi kepada masyarakat supaya lebih semangat dalam meningkatkan kompetensi dan pengayaan di era literasi digital dan sebagai simbol bahwa kebutuhan pokok bisa diatasi dengan pendidikan dan keterampilan.
Baca juga: Mahasiswa baru UT Serang siap bertransformasi lewat PKBJJ
Dalam sambutannya Dr. Etty Puji Lestari selaku inisiator program abdimas sekaligus Kepala Pusat Riset Inovasi Perguruan Tinggi Jarak Jauh/PRI-PTJJ Universitas Terbuka mengatakan Community Based Tourism sangat penting dilaksanakan dalam lingkungan adat ataupun komunitas yang mempunyai potensi yang bisa mendatangkan kunjungan dan meningkatkan perekonomian dengan faktor-faktor kepariwisataan nya.
Lebih lanjut, Etty berharap warga bisa mempelajari dengan baik supaya program tersebut bisa menjadi program yang berkesinambungan dan mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Hal senada juga disampaikan Ashok Umar selaku perwakilan dari PHRI Provinsi Banten yang menyampaikan bahwa kreativitas masyarakat di dalam membuat dan menciptakan pola-pola ekonomi harus terus dirangsang dan di simulasi.
Menurutnya hal itu penting supaya Kampung Landeuh mempunyai daya Tarik, tidak hanya menjual historis dan latar belakang nya saja, tetapi juga memberikan edukasi adat agar mendapat kesan yang tidak bisa didapatkan di kampung-kampung yang lain.
Ia berharap Kampung Landeuh sama seperti Kampung dan adat budaya di Bali yang mempunyai ciri khas sehingga masyarakat yang berkunjung mendapatkan kesan yang unik yang tidak dilupakan dalam pemanfaatan adat dan budaya.
"PHRI siap menjadi mitra dan mendukung segala bentuk peningkatan turis dan kepariwisataan di Kampong Landeuh dan provinsi Banten," kata Ashok Umar dalam keterangan resminya.
Baca juga: Dua puluh tahun lebih UT Serang telah layani masyarakat Banten
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024