Merak (Antaranews Banten) -  Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani meminta semua pihak untuk mewaspadai gelombang arus mudik yang diperkirakan mulai H-3 (Selasa 12/6) sampai H-1 (Kamis 14/6).
   
"Kami mengimbau dan meminta komitmen seluruh jajajaran Kemenhub dan kesehatan untuk mengatisilasi arus mudik. Posko kesehatan, segalanya harus disiapkan sehingga arus mudik ini masyarakat bisa merasakan mudik guyub rukun tertib, bahagia," kata Puan saat memberikan keterangan pers di Posko Terpadu Mudik di Terminal Terpadu Merak (TTM) di Merak, Senin.
     
Menko PMK Puan Maharani bersama Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi,  Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, dan Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F Moeloek meninjau Pelabuhan Merak.
     
Dalam kesempatan itu, Puan mengatakan, berdasarkan laporan dari PT ASDP Indonesia Ferry, puncak arus mudik diperkirakan terjadi mulai hari ini, Selasa (12/6) atau H-3 Idul Fitri hingga H-1 mendatang. Karena itu, Puan meminta kepada seluruh pihak terkait mewaspadai gelombang pemudik.
     
Menurutnya, berdasarkan pembahasan bersama sejumlah pihak seperti kepolisian, TNI, PT ASDP Indonesia Ferry, Balai Pengelolaan Transportasi Darat (BPTD) Wilayah Kerja Banten, dan sejumlah unsur lainnya, bahwa sejauh ini arus mudik di Terminal Terpadu Merak (TTM) dan Pelabuhan Merak masih lancar.
   
Menurut Puan hal itu senada dengan hasil pantauannya bersama Kapolri Tirto Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Menhub Budi Karya Sumadi menggunakan helikopter. Dari atas helikopter, aktifitas mudik di Pelabuhan Merak nampak lancar.
     
Kondisi itu, kata Puan, jangan membuat seluruh pihak terlena dan abai terhadap kondisi arus mudik di sisa masa mudik lebaran tahun ini.  
   
Puan pun meminta kepada seluruh pihak untuk bekerja  bersungguh-sungguh mengawal mudik tahun ini sesuai dengan bidangnya masing-masing. Kerjasama dan kerja keras menjadi kunci kelancaran mudik tahun ini.
     
Dalam kesempatan yang sama, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjelaskan, berdasarkan penjelasan Direktur PT ASDP Indonesia Ferry, dari H-8 hingga H-5, jumlah pemudik yang menyeberang melalui Pelabuhan Merak menuju Pulau Sumatera baru sekitar 30 persen. 
     
Menurutnya, ada dua kemungkinan yang menyebabkan hal itu terjadi. Pertama, pemudik yang tahun lalu menggunakan jasa kapal penyeberangan, tahun ini melakukan mudik menggunakan transportasi lain. 
   
"Bisa saja, karena THR nya sudah cair, mudiknya pakai pesawat," kata Tito.
     
Kemungkinan kedua, kata Kapolri, penyebabnya karena banyak perusahaan swasta yang baru meliburkan pegawainya mulai tanggal 12 Juni (hari ini). Sehingga baru pada tanggal tersebutlah para pegawai melakukan perjalanan mudik. 
   
Seperti yang dikatakan oleh Puan, menurut Tito, pemudik melalui jalur Selat Sunda belum mencapai puncaknya, karena kondisi mudik masih terpantau lancar. Menurutnya, karena puncak arus mudik diprediksi akan dimulai hari ini, semua pihak harus menyiapakan sekenario untuk kondisi terburuk.
   
"Ada tiga hal yang harus menjadi perharian. Pertama, titik pemberangkatan, titik antrean, dan titik tol," kata Tito.
     
Untuk menghadapi lonjakan pemudik, kata dia, PT ASDP Indonesia Ferry mengaku sudah menyiapkan langkah-langkah. Mislanya memfokuskan dermaga VI sebagai dermaga khusus pemudik menggunakan sepeda motor, kedua mengoperasikan kapal besar, ketiga waktu bongkar muar dipercepat.

Baca juga: Arus Mudik - Pjs Wali Kota Pastikan Pemudik Dapatkan Layanan Prima

Pewarta: Mulyana

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018