Sejumlah pembudidaya jamur tiram di Kabupaten Lebak, Banten, mengaku merasa kewalahan melayani permintaan pasar sehubungan di daerah itu banyak masyarakat yang menggelar pesta pernikahan.
"Sejak sepekan terakhir kami menghabiskan sekitar empat ton," kata Ibing (40), Ketua Pembudidaya Jamur Tiram Malabar, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Minggu.
Produksi pembudidaya jamur tiram di wilayahnya dengan 10 anggota sangat membantu pendapatan ekonomi para pembudidaya setempat, karena permintaan konsumen cenderung meningkat.
Biasanya, permintaan jamur tiram untuk satu pekan sebanyak dua ton, namun kini mencapai empat ton.
Baca juga: Permintaan jamur tiram di Lebak tinggi, petani kewalahan penuhi pesanan
Baca juga: Permintaan jamur tiram di Lebak tinggi, petani kewalahan penuhi pesanan
Meningkatnya permintaan konsumen itu, karena banyak masyarakat yang menggelar pesta pernikahan.
"Kami meyakini musim pesta pernikahan itu dipastikan berlangsung sampai Desember mendatang," katanya menjelaskan.
Menurut dia, dirinya memenuhi permintaan jamur tiram sebanyak empat ton itu ditampung oleh tengkulak dengan harga Rp14 ribu per kilogram, sehingga bisa menghasilkan pendapatan Rp56 juta.
Permintaan konsumen itu terpenuhi oleh pembudidaya jamur tiram Malabar, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak.
Produksi jamur tersebut dipasok ke Pasar Rangkasbitung, Pandeglang dan Serang.
"Kami meyakini pendapatan ekonomi perajin jamur tiram cukup membaik dengan meningkatnya permintaan itu dipastikan bisa meraup keuntungan jutaan rupiah," katanya menjelaskan.
Baca juga: Perajin atap rumbia di Lebak kesulitan bahan baku
Baca juga: Perajin atap rumbia di Lebak kesulitan bahan baku
Begitu juga pembudidaya lainnya, Sarif (55), warga Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak, mengatakan selama ini permintaan pasar cenderung meningkat dan mereka perajin merasa kewalahan melayani konsumen.
Permintaan konsumen hingga mencapai tiga ton dari sebelumnya satu ton dan dipasok ke luar daerah.
Saat ini, kata dia, jumlah perajin jamur tiram di wilayahnya itu sebanyak 10 anggota dengan menyerap 25 tenaga kerja lokal.
"Kami berharap pembudidaya dapat meningkatkan produksi, karena permintaan pasar cenderung meningkat," katanya.
Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar mengatakan para pembudidaya jamur tiram di daerah ini tumbuh dan berkembang, sehingga dapat memenuhi permintaan pasar Rangkasbitung, Pandeglang, Serang, dan Tangerang.
"Kami minta pembudidaya jamur tiram dapat meningkatkan produksi, sehingga dapat terpenuhi permintaan pasar," katanya pula.
Baca juga: Penenun Badui itu wariskan budaya pada generasi penerus
Baca juga: Penenun Badui itu wariskan budaya pada generasi penerus
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024