Lebak (Antaranews Banten) - Pedagang kolang-kaling di Pasar Rangkasbitung Kabupaten Lebak Banten menjamur selama Ramadhan, tingginya omzet dengan kisaran Rp500 ribu sampai Rp2,5 juta menjadi  pendorong bagi pedagang untuk berjualan.
   
"Kami sehari bisa menghabiskan lima kuintal dengan harga Rp13.000/Kg maka keuntungan bersih sekitar Rp500 ribu,"kata Sukaesih,seorang pedagang kolang kaling di Pasar Rangkasbitung,Kabupaten Lebak,Minggu.
     
Selama ini, permintaan kolang kaling selama Ramadhan cenderung meningkat untuk konsumsi makanan berbuka puasa.
     
Masyarakat sudah menjadikan tradisi setiap Ramadhan selalu mencari kolang kaling dari pohon aren itu.
     
Kebanyakan para konsumen buah kolang kaling dijadikan makanan campuran kolak juga minuman es.
     
Selain itu juga kolang kaling bermanfaat untuk penguatan tulang juga baik untuk pencernaan.
     
"Kami sangat terbantu ekonomi keluarga dengan berjualan kolang kaling itu," katanya menjelaskan.
     
Begitu juga Ahmad, seorang pengumpul kolang kaling di Rangkasbitung mengaku bahwa dirinya sehari bisa meraup keuntungan sekitar Rp2,5 juta per hari.
     
Produksi kolang kaling itu diperoleh dari petani Kecamatan Sobang, Cigemblong, Cibeber,Muncang dan Cijaku.
     
Sebab, di daerah itu sentra perkebunan aren juga sentra gula aren.
     
"Kami sehari bisa menjual antara empat sampai lima ton dengan harga Rp8.000/kg," katanya.
     
Menurut dia, kualitas kolang kaling Kabupaten Lebak cukup bagus sehingga banyak permintaan pasar Rangkasbitung hingga Tangerang.
     
Saat ini, permintaan kolang kaling sangat menguntungkan bagi petani selama Ramadhan.
     
"Kami merasa kewalahan melayani permintaan para pedagang pengecer," kata Ahmad yang berjualan kolang kaling setiap Ramadhan.

Baca juga: 12 Pedagang Lebak Buat Surat Pernyataan

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018