Lebak (Antaranews Banten) - Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Lebak mendorong Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) menggulirkan pertumbuhan ekonomi masyarakat pedesaan.
     
"Kami yakin jika ekonomi masyarakat pedesaan tumbuh dan berkembang maka angka kemiskinan dan pengangguran menurun," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Lebak Rusito di Lebak, Rabu.
     
Pemerintah daerah mendorong BUMDes agar berkembang sehingga menyumbangkan perguliran ekonomi masyarakat setempat.
     
Selama ini, potensi usaha kearipan lokal di Kabupaten Lebak luar biasa karena didukung kekayaan alam yang melimpah dari komoditas perkebunan, pertanian, peternakan, pertambangan dan perikanan.
     
Kekayaan alam itu tentu menjadikan bahan baku aneka usaha kerajinan, diantaranya sale pisang yang kini menjadikan andalan ekonomi masyarakat Kecamatan Bayah, Cibeber dan Cilograng.
     
Produksi sale pisang itu kini menembus pasar Sukabumi, Bogor, Cianjur, Bandung dan Jakarta. 
     
Kerajinan kerupuk emping melinjo berkembang di Kecamatan Warunggunung, Cikulur dan Cibadak juga ikan abon, baso ikan  di Kecamatan Wanasalam serta Malingping.
     
Begitu juga gula aren tersebar di Kecamatan Sobang, Panggarangan, Cigemblong, Cijaku, Cilograng, Cibeber dan Muncang.
     
"Kami berharap semua kerajinan masyarakat itu nantinya dikelola oleh BUMDes sehingga dapat menggulirkan pendapatan ekonomi masyarakat pedesaan," katanya.
     
Menurut dia, kehadiran BUMDes dapat mengendalikan urbanisasi ke luar daerah, kemiskinan dan pengangguran. 
     
Saat ini, jumlah BUMDes di Kabupaten Lebak tercatat 227 desa dengan nilai perguliran uang mencapai ratusan juta rupiah.
     
Pihaknya menargetkan dua tahun ke depan jumlah BUMDes sebanyak 345 desa dan kelurahan.
     
"Kami berharap BUMDes dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat pedesaan," katanya.***3***

Baca juga: Setiap Desa Di Pandeglang Telah Bentuk Bumdes

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018