Serang (Antaranews Banten) - Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) Banten meminta pihak Dinas Pariwisata Provinsi Banten gencar melakukan promosi potensi pariwisata Banten untuk menerobos pasar wisatawan mancanegara.
      
''Walaupun ada travel advisory atau travel warning tidak berdampak sama sekali bagi pariwisata Banten, karena tidak ada turis yang wara-wiri di Banten tidak seperti daerah lainnya," kata Ketua Umum PHRI Banten Ahmad Sari Alam di Serang, Selasa.
      
Ia mengatakan, di  Banten segmen pasar pariwisatanya tidak seperti seperti Bali, Nusa Tenggara barat dan Jogjakarta serta beberapa daerah lainnya yang dominan pasar wisatawannya dari mancanegara alias turis.
     
''Kalau di Banten 95 Wisatawan Nusantara (Wisnus). Jadi tidak berdampak sama sekali walaupun ada Travel Advisory ataupun Travel Warning dari sejumlah negara," kata Sari Alam.
      
Oleh karena itu, masih rendahnya kunjungan wisatawan mancanegara ke Banten, menjadi pekerjaan rumah (PR) pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota, bagaimana menerobos pasar wisatawan mancanegara. Upaya tersebut bisa dilakukan dengan membuat event-event berskala Nasional dan  Internasional.
       
''Jadi tidak hanya event yang meraimaikan kita-kita saja dan sebatas seremonial," kata sari Alam.
      
Menurutnya, event-event tersebut harus memberikan dampak terhadap tingkat hunian hotel, rumah makan dan perkembangan ekonomi masyarakat dengan menyelengarakan event tersebut.
     
''Semestinya di evaluasi dan diinventarisir dari event-event yang telah menghabiskan APBD dan APBN dari hasilnya. ''No Tourist In Banten''," kata Ahmad sari Alam.
      
Menurutnya, di Banten pada hari-hari biasa tidak terliihat adanya wisawatan mancanegera atau turis yang jalan-jalan atau wara-wiri di sekitar Banten.
       
''Jadi di hari-hari biasa kosong melompong," kata dia.
      
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten Eneng Nurcahyati juga mengakui bahwa adanya travel advisory ke Indonesia dari sejumlah negara, terkait dengan adanya kasus bom di Surabaya tidak berdampak pada kunjungan wisatawan mancanegara.
      
''Sepertinya tidak ada dampak yah. Tapi kalau untuk di hotel-hotel datanya ada di PHRI," kata Eneng Nurcahyati. 
 

Pewarta: Mulyana

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018