Serang (Antaranews Banten) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Banten memastikan ketersediaan kebutuhan ikan akan mencukupi menjelang pelaksanaan bulan suci Ramadhan 1439 H.
      
''Ketersediaan bisa kami pastikan aman. Hanya saja soal harga memang biasanya naik karena permintaannya naik saat saat seperti ini," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten Suyitno di Serang, Selasa.
       
Menurutnya, kebutuhan ikan untuk masyarakat Banten bisa dipasok dari  hasil tangkapan nelayan Banten maupun dari para pembudidaya. Namun demikian, jika terjadi kekurangan pasokand ari wilayah Banten, biasanya ikan didatangkan dari daerah luar dalam kondisi tertentu.
       '
'Selama ini produk di kita juga mencukupi. Kalaun terjadi kelangkaan atau kekurangan, sudah biasa mendatangkan dari luar daerah," kata dia.
       
Ia mengatakan, produksi ikan di  Banten dari perairan laut yang diturunkan melalui Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang tersebar di sejumlah daerah di Banten, rata-rata produksi nya setiap tahun mencapai 60 ribu ton.
      
''Ada juga yang dijual di luar TPI yang ada di kita. Jumlah TPI ada 43 TPI yang tidak aktif lima jadi 35 TPI yang aktif dis eluruh wilayah Banten," kata Suyitno.
       
Akan tetapi, kata dia, sejak adanya kebijakan pelarangan alat tangkap ikan cantrang, produksi ikan tangkap di Banten turun sekitar 5 ribuan ton dari rata-rata produksi 60 ribu ton per tahun.
      
Sedangkan produksi ikan budidaya seperti ikan lele, mas, bawal dan nila, produksinya setiap tahun sekitar 117 ton. Jumlah tersebut yang terdaftar di pembudidaya, karena biasanya ada saja hasil panen ikan yang tidak terdaftar.
      
"Memang produksinya ada penurunan sejak adanya pelarangan cantrang. tetapi kenyataanya kita tidak pernah kekurangan ikan,'' kata dia.
       
Ia mengatakan, saat ini konsumsi ikan oleh masyarkat Banten sudah cukup tinggi yakni rata-rata 32,9 kg per kapita pertahun. kondisi tersebut menunjukan bahwa tingkat makan ikan masyarakat Banten sudah lebih baik dan se,akin 'familier' di masyarakat termasuk dengan berbagai olahan ikan.
       
"Produksinya rata-rata naik 2 sampai 3 persen setiap tahun. hanya saja semenjak ada larangan penggunaan cantrang memang ada penurunan," kata dia. 

Baca juga: Gebrakan "Ramadhan" DKP Banten Temui Pangan Berformalin

Pewarta: Mulyana

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018