Serang, (Antara News) - Gebrakan pengawasan pangan memasuki bulan Ramadhan 1438 H di pasar tradisional di Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan yang dilakukan Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Provinsi Banten menemukan sejumlah pangan mengandung formalin dan residu pestisida.

"Kami menemukan mie basah dan bakso tahu goreng di Pasar Ramadhani diduga positif formalin, dan Pasar Modern BSD diduga positif residu pestisida yaitu pada Okra," kata Kasi Pengawasan Pangan DKP Lim Elfiza di Serang, Sabtu.

DKP Banten bersama dengan mitra kerja di Kabupaten/Kota khususnya Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan bersama dengan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Serang telah melakukan pengawasan keamanan pangan menjelang Ramadhan 1438 H secara bertahap, yaitu pada 23 Mei di Pasar Anyar dan Pasar Ramadhani, serta pada 26 Mei di Pasar Modern BSD dan Pasar Tradisional Serpong.

Kegiatan pengawasan di Pasar Anyar dan Pasar Ramadhani dihadiri Unsur pimpinan OPD yaitu dinas ketahanan pangan Provinsi Banten, dinas pertanian Provinsi Banten, serta dari Kota Tangerang di dinas kesehatan, Indag, Satpol PP dan ketahanan pangan dan pertanian.

Hasil uji di tempat dengan rapid test kit terhadap residu pestisida pada kedua pasar, hasil sample yang diuji adalah negatif residu. Sedangkan hasil pangan olahan seperti kikil dan mi basah diduga positif berformalin.

"Kepada pedagang telah diberi teguran keras dan imbauan untuk tidak menggunakan bahan berbahaya pada pangan. Jika dengan disengaja melakukan tindakan tersebut pedagang akan diproses ke pihak kepolisian," kata Lim.

Pengawasan di Pasar Modern BSD dan Pasar Tradisional Serpong dipimpin Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany. Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangsel bersama Dinas Provinsi telah menguji on the spot sample pangan segar asal tumbuhan (PSAT). Dari hasil analisa residu pestisida didapat satu sample dari Pasar Modern BSD diduga positif residu pestisida yaitu pada Okra.

Pengawasan pangan segar asal tumbuhan (PSAT) dan pangan asal hewan (PAH) yang ditujukan untuk menjamin kualitas ketersediaan pangan yang aman dan sehat untuk dikonsumsi oleh masyarakat di wilayah Tangerang, di samping itu pemantauan ini juga mengawal kuantitas pangan dan keterjangkauan harga oleh masyarakat, kata Lim.

Lim mengatakan pengawasan terpadu ini dilakukan dalam rangka memantau keamanan pangan segar serta mengawal kualitas keamanan pangan dan kuantitas pangan jelang Ramadhan. Selain itu dinas terkait melakukan pengawalan harga pangan
Kegiatan ini rutin dilakukan dengan pengambilan sample pangan sayur dan buah dilanjutkan pengujian cepat (rapid test) terhadap residu pestisida. Begitu juga sample pangan asal hewan dilakukan uji cepat kandungan formalin. Dari sample pangan segar sayur sayuran di Pasar Anyar dan Pasar Ramadhani tidak terindikasi residu pestisida, katanya.

Sedangkan kandungan zat-zat kimia berbahaya yang terkandung dalam bahan pangan, dari sample pedagang di Pasar Anyar, hasil uji cepat pada produk tersebut diduga positif formalin. Pangan tersebut adalah daging ayam, usus ayam, babat, kikil bakar dan kikil rebus, mie basah serta pempek. Di Pasar Ramadhani hasil uji cepat formalin, mie basah serta bakso tahun goreng diduga positif formalin.

Ia menambahkan pada saat bulan Ramadhan akan dilakukan pengawasan pangan pada ritel dan pasar modern untuk memastikan kondisi keamanan pangan yang akan dikonsumsi masyarakat.

Pewarta: Ridwan Chaidir

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017