Produksi jagung di Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten selama periode Januari-Agustus 2024 menembus sebanyak 34.661 ton dengan lahan panen seluas 5.236 hektare.
 
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang Nuridawati di Pandeglang, Senin, mengatakan, pemerintah daerah mendorong petani terus mengembangkan pertanian jagung karena selain dapat memenuhi ketersediaan pangan juga peningkatan ekonomi masyarakat di daerah itu.
 
Saat ini, permintaan jagung untuk konsumsi pangan masyarakat dan perusahaan pakan ternak cukup tinggi, bahkan produksi jagung di Kabupaten Pandeglang dipasok ke Tangerang hingga DKI Jakarta.
 
Selama ini, kata dia, produksi jagung juga menjadi andalan ekonomi petani, selain padi sawah.

Baca juga: Pemprov Banten targetkan swasembada pangan lalui program pompanisasi
 
Produksi jagung jenis hibrida sebanyak 34.661 ton berbentuk kering pipil dapat menggulirkan perputaran uang miliaran rupiah dengan rata-rata harga Rp6.000 per kilogram.
 
Produksi jagung di Kabupaten Pandeglang sebagai sentra terbesar di Kecamatan Cikeusik, Cibaliung, Cimanggu, Cigeulis , Cibitung, Banjar Carita, Mekarjaya dan Saketi.
 
"Kami minta petani jagung dapat memperluas tanaman itu, karena pasarnya sudah jelas dan bisa bermuara pada kesejahteraan petani semakin baik," katanya.
 
Sementara itu, Ahmad (55) seorang petani jagung, warga Kecamatan Cikeusik Kabupaten Pandeglang mengaku petani di wilayahnya kini produksi jagung menjadi andalan ekonomi keluarga sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan.
 
"Kami dapat menghasilkan ekonomi Rp24 juta per hektare dengan produktivitas rata-rata 4 ton berbentuk pipilan kering dan harga Rp6.000/kilogram," katanya.

Baca juga: Produksi jagung di Lebak Januari-Agustus 2024 capai 15 ribu ton

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024