PT KAI Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung menyebutkan perjalanan 11 kereta sempat terganggu akibat gempa yang terjadi di Kabupaten Bandung, Rabu pagi.
Manajer Humas PT KAI Daop 2 Bandung Ayep Hanapi pada saat menerima informasi terjadinya gempa, seluruh perjalanan kereta api, khususnya di wilayah Daop 2 Bandung langsung dilakukan Berhenti Luar Biasa (BLB).
"Tindakan cepat tersebut untuk memastikan tidak adanya kerusakan baik pada jalan rel, atau struktur jembatan yang ada di wilayah Daop 2 Bandung, serta guna mengantisipasi hal-hal yang dapat mengganggu perjalanan kereta api," ucap Ayep di Bandung, Rabu.
Baca juga: Gempa 5 magnitudo guncang Bandung, berpusat di darat
Meski demikian, kata Ayep, pascagempa berkekuatan 5 magnitudo di Kabupaten Bandung pada pukul 09.41 WIB tersebut, seluruh perjalanan kereta api khususnya di wilayah Daop 2 Bandung dinyatakan aman.
Hal itu, lanjut Ayep, setelah dilakukan pengecekan secara menyeluruh, yang pada pukul 10.32 WIB seluruh lintas Daop 2 Bandung dinyatakan aman untuk dilalui.
"Seluruh perjalanan kereta api aman pascagempa. Tidak ada dampak kerusakan di stasiun maupun di jalur rel akibat gempa tersebut," ujar Ayep.
Meski demikian Ayep menyampaikan permohonan maaf atas tertahannya perjalanan beberapa KA tersebut selama beberapa menit karena dilakukan pengecekan jalur.
Baca juga: Aktivitas Sesar Garsela disebut picu rentetan gempa dangkal di Bandung
"Hal ini guna memastikan perjalanan KA aman dan selamat," tutur Ayep.
11 KA yang terganggu perjalanannya dengan di BLB-kan dampak dari gempa tersebut yakni:
1. KA PLB 7321 (KA Feeder) di Stasiun Bandung
2. KA 352 (CL Bandung Raya) di Stasiun Ciroyom
3. KA PLB 7320 (KA Feeder) di Stasiun Cimahi
4. KA 342 (CL Bandung Raya) di Stasiun Padalarang
5. KA 52 (KA Argo Parahyangan) di Stasiun Maswati
6. KA D2/11047 (Ka Barang Dinas) di Stasiun Cilame
7. KA 267 (KA Cikuray) di Stasiun Maswati
8. KA 363 (CL Bandung Raya) di Stasiun Cicalengka
9. KA 380 (CL Bandung Raya) di Stasiun Rancaekek
10. KA 7048 (KA Papandayan) di Stasiun Kiaracondong.
11. KA 386 (CL Garut) di Stasiun Pasir Jengkol.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
Manajer Humas PT KAI Daop 2 Bandung Ayep Hanapi pada saat menerima informasi terjadinya gempa, seluruh perjalanan kereta api, khususnya di wilayah Daop 2 Bandung langsung dilakukan Berhenti Luar Biasa (BLB).
"Tindakan cepat tersebut untuk memastikan tidak adanya kerusakan baik pada jalan rel, atau struktur jembatan yang ada di wilayah Daop 2 Bandung, serta guna mengantisipasi hal-hal yang dapat mengganggu perjalanan kereta api," ucap Ayep di Bandung, Rabu.
Baca juga: Gempa 5 magnitudo guncang Bandung, berpusat di darat
Meski demikian, kata Ayep, pascagempa berkekuatan 5 magnitudo di Kabupaten Bandung pada pukul 09.41 WIB tersebut, seluruh perjalanan kereta api khususnya di wilayah Daop 2 Bandung dinyatakan aman.
Hal itu, lanjut Ayep, setelah dilakukan pengecekan secara menyeluruh, yang pada pukul 10.32 WIB seluruh lintas Daop 2 Bandung dinyatakan aman untuk dilalui.
"Seluruh perjalanan kereta api aman pascagempa. Tidak ada dampak kerusakan di stasiun maupun di jalur rel akibat gempa tersebut," ujar Ayep.
Meski demikian Ayep menyampaikan permohonan maaf atas tertahannya perjalanan beberapa KA tersebut selama beberapa menit karena dilakukan pengecekan jalur.
Baca juga: Aktivitas Sesar Garsela disebut picu rentetan gempa dangkal di Bandung
"Hal ini guna memastikan perjalanan KA aman dan selamat," tutur Ayep.
11 KA yang terganggu perjalanannya dengan di BLB-kan dampak dari gempa tersebut yakni:
1. KA PLB 7321 (KA Feeder) di Stasiun Bandung
2. KA 352 (CL Bandung Raya) di Stasiun Ciroyom
3. KA PLB 7320 (KA Feeder) di Stasiun Cimahi
4. KA 342 (CL Bandung Raya) di Stasiun Padalarang
5. KA 52 (KA Argo Parahyangan) di Stasiun Maswati
6. KA D2/11047 (Ka Barang Dinas) di Stasiun Cilame
7. KA 267 (KA Cikuray) di Stasiun Maswati
8. KA 363 (CL Bandung Raya) di Stasiun Cicalengka
9. KA 380 (CL Bandung Raya) di Stasiun Rancaekek
10. KA 7048 (KA Papandayan) di Stasiun Kiaracondong.
11. KA 386 (CL Garut) di Stasiun Pasir Jengkol.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024