PT Bank Amar Indonesia mencatatkan pertumbuhan pendapatan bunga sebesar 30,8 persen year-on-year (YoY) menjadi Rp573,07 miliar di Q2-2024 dibandingkan dengan Rp438,18 miliar pada Q2-2023.
Secara bersamaan, laba bersih Bank Amar tumbuh sebesar 15,3 persen year-on-year, menjadi Rp97,78 miliar dari Rp85,03 miliar pada Q2-2023.
Segmen online, yang melonjak 32,7 persen YoY menjadi Rp450 miliar, kini menyumbang 71,1 persen dari total pendapatan, menunjukkan ketangkasan bank dalam perbankan digital, sebuah area yang menjadi fokus penting dalam pertumbuhan ekonomi digital nasional.
SVP Finance Amar Bank, David Wirawan dalam keterangannya di Tangerang mengatakan hasil laporan terkini FAC Sekuritas Indonesia menunjukan bahwa Amar Bank terus memperkuat kepercayaan pasar dengan kinerja keuangan yang solid pada Q2-2024.
FAC Sekuritas Indonesia memberikan rekomendasi "BUY" dengan target harga 12 bulan di Rp294, target harga tersebut mencerminkan potensi kenaikan sebesar 31% dibandingkan harga saham AMAR pada penutupan pasar tanggal 30 Agustus 2024, yang sebesar Rp224.
Baca juga: Amar Bank perkuat posisinya sebagai bank digital
Amar Bank konsisten terhadap upaya untuk memperkuat sektor UMKM. Upaya tersebut selaras dengan fokus strategis pemerintah Indonesia menjadikan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi. Hal ini tercermin dari penyaluran kredit bank mencapai Rp2,8 triliun per Juni 2024.
Meskipun dana pihak ketiga (DPK) mengalami penurunan sebesar 6,77 persen akibat penurunan saldo deposito berjangka, fokus strategis Amar Bank dalam meningkatkan rasio CASA (current account saving account) melalui saluran perbankan digital menegaskan dedikasinya dalam memodernisasi layanan keuangan bagi bisnis dan individu.
Rasio kecukupan modal (CAR) Amar Bank yang kuat menunjukkan kekuatan finansialnya dan kemampuannya untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan sambil mengelola potensi risiko. Rasio biaya operasional terhadap pendapatan (BOPO) sebesar 83,96 persen juga menunjukkan efisiensi operasional bank, yang berkontribusi pada peningkatan rasio pengembalian aset (ROA) sebesar 5,44 persen dan pengembalian ekuitas (ROE) sebesar 6,0 persen.
FAC Sekuritas menilai, dengan fokus kuat pada pembiayaan UMKM, Embedded Banking, dan inovasi perbankan digital, Amar Bank berada pada posisi yang tepat untuk mendukung tujuan pertumbuhan ekonomi Indonesia, sekaligus menawarkan imbal hasil yang menarik bagi para investor.
Baca juga: Gandeng Google, Amar Bank perkenalkan Senyumku
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
Secara bersamaan, laba bersih Bank Amar tumbuh sebesar 15,3 persen year-on-year, menjadi Rp97,78 miliar dari Rp85,03 miliar pada Q2-2023.
Segmen online, yang melonjak 32,7 persen YoY menjadi Rp450 miliar, kini menyumbang 71,1 persen dari total pendapatan, menunjukkan ketangkasan bank dalam perbankan digital, sebuah area yang menjadi fokus penting dalam pertumbuhan ekonomi digital nasional.
SVP Finance Amar Bank, David Wirawan dalam keterangannya di Tangerang mengatakan hasil laporan terkini FAC Sekuritas Indonesia menunjukan bahwa Amar Bank terus memperkuat kepercayaan pasar dengan kinerja keuangan yang solid pada Q2-2024.
FAC Sekuritas Indonesia memberikan rekomendasi "BUY" dengan target harga 12 bulan di Rp294, target harga tersebut mencerminkan potensi kenaikan sebesar 31% dibandingkan harga saham AMAR pada penutupan pasar tanggal 30 Agustus 2024, yang sebesar Rp224.
Baca juga: Amar Bank perkuat posisinya sebagai bank digital
Amar Bank konsisten terhadap upaya untuk memperkuat sektor UMKM. Upaya tersebut selaras dengan fokus strategis pemerintah Indonesia menjadikan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi. Hal ini tercermin dari penyaluran kredit bank mencapai Rp2,8 triliun per Juni 2024.
Meskipun dana pihak ketiga (DPK) mengalami penurunan sebesar 6,77 persen akibat penurunan saldo deposito berjangka, fokus strategis Amar Bank dalam meningkatkan rasio CASA (current account saving account) melalui saluran perbankan digital menegaskan dedikasinya dalam memodernisasi layanan keuangan bagi bisnis dan individu.
Rasio kecukupan modal (CAR) Amar Bank yang kuat menunjukkan kekuatan finansialnya dan kemampuannya untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan sambil mengelola potensi risiko. Rasio biaya operasional terhadap pendapatan (BOPO) sebesar 83,96 persen juga menunjukkan efisiensi operasional bank, yang berkontribusi pada peningkatan rasio pengembalian aset (ROA) sebesar 5,44 persen dan pengembalian ekuitas (ROE) sebesar 6,0 persen.
FAC Sekuritas menilai, dengan fokus kuat pada pembiayaan UMKM, Embedded Banking, dan inovasi perbankan digital, Amar Bank berada pada posisi yang tepat untuk mendukung tujuan pertumbuhan ekonomi Indonesia, sekaligus menawarkan imbal hasil yang menarik bagi para investor.
Baca juga: Gandeng Google, Amar Bank perkenalkan Senyumku
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024