Lebak (Antaranews Banten) - Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, mengoptimalkan pencegahan ternak dari luar daerah guna mencegah peneybaran penyakit antraks maupun penyakit lainnya yang bisa membahayakan kesehatan manusia menjelang Ramadhan 2018.
"Kita mengintruksikan kepada instansi terkait agar mengawasi ternak untuk mencegah berbagai penyakit yang membahayakan kesehatan manusia," kata Sekertaris Pemerintah Kabupaten Lebak Dede Jaelani di Lebak, Rabu.
Pencegahan penyakit ternak guna memberikan jaminan kesehatan kepada masyarakat agar tidak mengkonsumsi ternak dari luar daerah yang terjangkit antraks maupun penyakit membahayakan.
Selama ini, pergerakan ternak dari luar daerah cenderung meningkat menjelang Ramadhan.
Ternak yang dipasok dari luar daerah itu antara lain unggas, sapi, domba dan kambing.
Kebanyakan ternak itu didatangkan dari sejumlah daerah di Jawa Barat.
"Kami minta petugas dapat memperketat ternak dari luar daerah juga dilakukan pemeriksaan kesehatan hewan," kata Ketua TPID Kabupaten Lebak.
Menurut dia, apabila hewan ternak itu ditemukan tidak dilengkapi dokumen kesehatan dari daerah bersangkutan maka dilarang masuk ke wilayah Kabupaten Lebak.
Pengawasan ternak itu perlu diperkatat karena khawatir mengidap antraks maupun penyakit lainnya yang bisa membahayakan kesehatan kepada manusia, termasuk flu burung.
Apalagi, peternakan dari Jawa Barat sebagai daerah endemis penyebaran antraks.
"Kami minta petugas kesehatan hewan dapat mengawasi sejumlah peternak milik masyarakat dan pedagang," katanya.
Ia mengatakan, pengawasan ternak itu sesuai amanat Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009, dan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Pengawasan ternak melibatkan Dinas Peternakan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Perhubungan, Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Pertanian serta Dinas Kesehatan.
"Kami berharap petugas bertindak tegas jika peternakan dari luar daerah masuk ke Lebak tanpa dokumen kesehatan," katanya menegaskan.
Baca juga: Lebak Dorong Populasi Ternak Kerbau Meningkat
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018
"Kita mengintruksikan kepada instansi terkait agar mengawasi ternak untuk mencegah berbagai penyakit yang membahayakan kesehatan manusia," kata Sekertaris Pemerintah Kabupaten Lebak Dede Jaelani di Lebak, Rabu.
Pencegahan penyakit ternak guna memberikan jaminan kesehatan kepada masyarakat agar tidak mengkonsumsi ternak dari luar daerah yang terjangkit antraks maupun penyakit membahayakan.
Selama ini, pergerakan ternak dari luar daerah cenderung meningkat menjelang Ramadhan.
Ternak yang dipasok dari luar daerah itu antara lain unggas, sapi, domba dan kambing.
Kebanyakan ternak itu didatangkan dari sejumlah daerah di Jawa Barat.
"Kami minta petugas dapat memperketat ternak dari luar daerah juga dilakukan pemeriksaan kesehatan hewan," kata Ketua TPID Kabupaten Lebak.
Menurut dia, apabila hewan ternak itu ditemukan tidak dilengkapi dokumen kesehatan dari daerah bersangkutan maka dilarang masuk ke wilayah Kabupaten Lebak.
Pengawasan ternak itu perlu diperkatat karena khawatir mengidap antraks maupun penyakit lainnya yang bisa membahayakan kesehatan kepada manusia, termasuk flu burung.
Apalagi, peternakan dari Jawa Barat sebagai daerah endemis penyebaran antraks.
"Kami minta petugas kesehatan hewan dapat mengawasi sejumlah peternak milik masyarakat dan pedagang," katanya.
Ia mengatakan, pengawasan ternak itu sesuai amanat Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009, dan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Pengawasan ternak melibatkan Dinas Peternakan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Perhubungan, Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Pertanian serta Dinas Kesehatan.
"Kami berharap petugas bertindak tegas jika peternakan dari luar daerah masuk ke Lebak tanpa dokumen kesehatan," katanya menegaskan.
Baca juga: Lebak Dorong Populasi Ternak Kerbau Meningkat
Editor : Ganet Dirgantara
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018