Serang (Antara News Banten) - Amerika Serikat menyumbangkan ekspor Banten pada Februari 2018 sebesar 142,12 juta dolar AS, disusul Tiongkok dan Jepang masing-masing 116,13 juta dolar AS dan 78,83 juta dolar AS.
   
Besarnya nilai ekspor Banten ke negeri Paman Sam tersebut umumnya didorong ekspor golongan barang alas kaki berupa sepatu dan sandal yang pada periode sama juga mengalami kenaikan, kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Agoes Soebeno di Serang, Senin.  
   
Sementara, untuk tujuan negara-negara ASEAN dan negara-negara Uni Eropa masing-masing 239,53 juta dolar AS dan 88,56 juta dolar AS. 
   
Nilai ekspor nonmigas dua belas negara tujuan pada Februari 2018 mencapai 594,04 juta dolar AS, turun 9,01 persen atau sebesar 58,83 juta dibanding bulan sebelumnya. 
   
Sepuluh dari dua belas negara tujuan ekspor nonmigas Banten mengalami penurunan nilai ekspor nonmigas pada Februari 2018 dibandingkan dengan bulan sebelumnya kecuali Filipina dan Myanmar yang terjadi peningkatan nilai ekspor masing-masing sebesar 9,70 juta dolar AS dan 17,53 juta dolar AS. Penurunan tertinggi berasal dari Amerika Serikat yang turun 35,77 juta dolar AS dan terendah terjadi pada Tiongkok yang turun sebesar 1,00 juta dolar AS.  
   
Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, ekspor nonmigas Januari -  Februari 2018 untuk dua belas negara tujuan utama naik 62,99 juta dolar AS (5,11 persen) dibanding periode yang sama tahun 2017. 
   
Tujuh dari dua belas negara tujuan ekspor nonmigas mengalami peningkatan nilai ekspor. Peningkatan tertinggi terjadi pada Myanmar yang naik 59,29 juta dolar AS dan yang terendah Belanda dengan peningkatan 0,45 juta dolar AS. Sebaliknya, penurunan ekspor tertinggi dan terendah secara berturut-turut terjadi pada Thailand dan Belgia dengan penurunan masing-masing sebesar 19,28 juta dolar AS dan 1,84 juta dolar AS.  
   
Pangsa ekspor nonmigas terbesar masih berasal dari Amerika Serikat, yaitu mencapai 16,98 persen, sementara pangsa ekspor untuk negara-negara ASEAN dan Uni Eropa, masing-masing 26,07 persen dan 9,64 persen, kata Soebeno. 
   
Menurut sektor, jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, ekspor nonmigas Februari 2018 mengalami penurunan pada semua sektor, baik pertanian, industri, maupun tambang dan lainnya. Sektor pertanian mengalami penurunan sebesar 4,91 juta dolar AS, sedangkan sektor industri turun 92,11 juta dolar AS. Sementara itu, pada sektor tambang dan lainnya secara agregat  terjadi penurunan  sebesar 2,47 juta dolar AS.
   
Penurunan nilai ekspor yang cukup besar pada sektor industri tadi sepertinya berkaitan dengan turunnya sepuluh golongan barang nonmigas utama pada Februari 2018 yang didominasi oleh produk-produk dari sektor industri. 
   
Sepuluh golongan barang utama ekspor nonmigas Banten pada Februari adalah alas kaki senilai 194,93 juta dolar AS, plastik dan barang dari plastik (76,34 juta dolar AS), bahan kimia organik (47,27 juta dolar AS, berbagai makanan olahan (43,26 juta dolar AS), mesin-mesin/pesawat mekanik (42,61 juta dolar AS), timah (39,12 juta dolar AS), mesin/peralatan listik (37,96 juta dolar AS), tembaga (35,12 juta dolar AS), karet dan barang dari karet (34,74 juta dolar AS), kertas/karbon senilai 33,71 juta dolar AS).
   
12 negara tujuan ekspor nonmigas Banten Februari adalah Filipina senilai 54,98 juta dolar AS), Thailand (43,97 juta dolar AS), Myanmar (42,38 juta dolar AS), Jerman (21,65 juta dolar AS), Belgia (20,13 juta dolar AS), Belanda (12,54 juta dolar AS), Amerika Serikat (142,12 juta dolar AS), Tiongkok (116,13 juta dolar AS), Jepang (76,83 juta dolar AS), India (34,49 juta dolar AS), Korea Selatan (28,27 juta dolar AS) dan Australia senilai 20,20 juta dolar AS).

Baca juga: Alas Kaki Masih Primadona Ekspor Nonmigas Banten 

Pewarta: Ridwan Chaidir

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018