PT Angkasa Pura II (Persero), selaku pengelola utama Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, kembali menerapkan standar protokol kesehatan dengan memasang alat deteksi suhu tubuh (thermal scanner) sebagai mencegah adanya virus MonkeyPox (Mpox).
Senior Manager of Branch Communication & Legal Bandara Soekarno-Hatta, M. Holik Muardi di Tangerang, Minggu, menyampaikan dilakukannya pemasangan thermal scanner ini sebagai langkah peningkatan kasus otoritas bandara dalam mencegah munculnya verus MPox.
"Kami telah mengimplementasikan berbagai langkah proaktif untuk mencegah penyebaran virus monkeypox di Bandara Soekarno-Hatta. Kami bekerja sama erat dengan Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) dan berbagai pihak terkait, memastikan bahwa setiap penumpang yang memasuki Indonesia telah melalui proses screening yang komprehensif dan sesuai dengan protokol kesehatan yang ditetapkan." katanya.
Baca juga: Ternyata ada 88 kasus Mpox di Indonesia, semua varian 2B dan sudah sembuh
Ia menyebut, dengan mengedepankan kesehatan dan keselamatan penumpang serta personel bandara, langkah-langkah pencegahan telah diperkuat dan difokuskan pada deteksi dini, penanganan yang tepat, dan penyediaan fasilitas yang memadai.
"Untuk menghadapi ancaman penyebaran monkeypox, Bandara Soekarno-Hatta telah melakukan berbagai langkah kolaboratif dengan berbagai instansi terkait," katanya.
Kerja sama ini dirancang untuk memastikan bahwa setiap potensi kasus monkeypox dapat dideteksi dan ditangani dengan cepat serta tepat. Koordinasi yang intensif antara pihak bandara dan stakeholder lainnya memastikan adanya protokol penanganan yang komprehensif, mulai dari deteksi dini hingga penanganan medis lanjutan.
Baca juga: Dinkes Lebak ajak masyarakat budayakan PHBS cegah virus Mpox
Salah satu langkah yang dilakukan, ketika ditemukan suspect monkeypox di area kedatangan internasional adalah pemisahan penumpang yang terindikasi memiliki gejala dari penumpang lainnya.
"Penumpang yang diduga terinfeksi monkeypox akan langsung diarahkan ke ruang isolasi sementara yang telah disiapkan khusus di bandara. Di ruang isolasi ini, penumpang akan menjalani pemeriksaan medis lanjutan oleh tim kesehatan yang selalu siaga 24 jam. Jika penumpang tersebut terkonfirmasi memiliki gejala yang sesuai dengan monkeypox," paparnya.
Bandara Soekarno-Hatta juga telah membuat posko monkeypox untuk meningkatkan kesiagaan dan memberikan dukungan langsung dalam pencegahan dan penanganan kasus. Selain itu, fasilitas pendukung telah ditambah dengan pemasangan thermal scanner di area kedatangan internasional Terminal 2 dan Terminal 3.
"Thermal scanner ini berfungsi untuk mendeteksi suhu tubuh penumpang secara real-time, sebagai salah satu upaya awal untuk mengidentifikasi gejala-gejala yang terkait dengan monkeypox. Saat ini, terdapat 2 unit thermal scanner di Terminal 2 dan 4 unit di Terminal 3, yang ditempatkan secara strategis untuk memastikan semua penumpang internasional melewati pemeriksaan suhu tubuh sebelum melanjutkan proses kedatangan mereka," pungkas M. Holik Muardi.
Baca juga: Menjaga pola hidup bersih ternyata jadi kunci cegah Mpox
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
Senior Manager of Branch Communication & Legal Bandara Soekarno-Hatta, M. Holik Muardi di Tangerang, Minggu, menyampaikan dilakukannya pemasangan thermal scanner ini sebagai langkah peningkatan kasus otoritas bandara dalam mencegah munculnya verus MPox.
"Kami telah mengimplementasikan berbagai langkah proaktif untuk mencegah penyebaran virus monkeypox di Bandara Soekarno-Hatta. Kami bekerja sama erat dengan Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) dan berbagai pihak terkait, memastikan bahwa setiap penumpang yang memasuki Indonesia telah melalui proses screening yang komprehensif dan sesuai dengan protokol kesehatan yang ditetapkan." katanya.
Baca juga: Ternyata ada 88 kasus Mpox di Indonesia, semua varian 2B dan sudah sembuh
Ia menyebut, dengan mengedepankan kesehatan dan keselamatan penumpang serta personel bandara, langkah-langkah pencegahan telah diperkuat dan difokuskan pada deteksi dini, penanganan yang tepat, dan penyediaan fasilitas yang memadai.
"Untuk menghadapi ancaman penyebaran monkeypox, Bandara Soekarno-Hatta telah melakukan berbagai langkah kolaboratif dengan berbagai instansi terkait," katanya.
Kerja sama ini dirancang untuk memastikan bahwa setiap potensi kasus monkeypox dapat dideteksi dan ditangani dengan cepat serta tepat. Koordinasi yang intensif antara pihak bandara dan stakeholder lainnya memastikan adanya protokol penanganan yang komprehensif, mulai dari deteksi dini hingga penanganan medis lanjutan.
Baca juga: Dinkes Lebak ajak masyarakat budayakan PHBS cegah virus Mpox
Salah satu langkah yang dilakukan, ketika ditemukan suspect monkeypox di area kedatangan internasional adalah pemisahan penumpang yang terindikasi memiliki gejala dari penumpang lainnya.
"Penumpang yang diduga terinfeksi monkeypox akan langsung diarahkan ke ruang isolasi sementara yang telah disiapkan khusus di bandara. Di ruang isolasi ini, penumpang akan menjalani pemeriksaan medis lanjutan oleh tim kesehatan yang selalu siaga 24 jam. Jika penumpang tersebut terkonfirmasi memiliki gejala yang sesuai dengan monkeypox," paparnya.
Bandara Soekarno-Hatta juga telah membuat posko monkeypox untuk meningkatkan kesiagaan dan memberikan dukungan langsung dalam pencegahan dan penanganan kasus. Selain itu, fasilitas pendukung telah ditambah dengan pemasangan thermal scanner di area kedatangan internasional Terminal 2 dan Terminal 3.
"Thermal scanner ini berfungsi untuk mendeteksi suhu tubuh penumpang secara real-time, sebagai salah satu upaya awal untuk mengidentifikasi gejala-gejala yang terkait dengan monkeypox. Saat ini, terdapat 2 unit thermal scanner di Terminal 2 dan 4 unit di Terminal 3, yang ditempatkan secara strategis untuk memastikan semua penumpang internasional melewati pemeriksaan suhu tubuh sebelum melanjutkan proses kedatangan mereka," pungkas M. Holik Muardi.
Baca juga: Menjaga pola hidup bersih ternyata jadi kunci cegah Mpox
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024