Polres Serang mendistribusikan air bersih kepada warga di Desa Cisait, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang terdampak kekeringan dan mulai kesulitan mendapatkan air bersih.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko, di Serang, Jumat, mengatakan program Pergelaran Cepat Anggota Kepolisian (PECAK) yang diinisiasi Kapolda Banten, bergerak cepat memberikan bantuan 15.000 liter air bersih ke warga yang terdampak musim kemarau.
"Bantuan ini merupakan salah satu bagian kegiatan sosial sesuai program kerja Kapolda Banten. Selain itu, sebagai wujud kepedulian kepolisian kepada masyarakat yang membutuhkan air bersih," katanya.
Ia berharap bantuan air bersih ini dapat membantu meringankan masyarakat yang kesulitan mendapatkan air bersih, untuk konsumsi sehari-hari.
Baca juga: Polres Serang beri bantuan sumur bor untuk penuhi air warga Lewilimus
Baca juga: Polres Serang beri bantuan sumur bor untuk penuhi air warga Lewilimus
Kapolres mengatakan, pembagian air bersih tersebut merupakan program berjenjang hasil dari deteksi daerah yang dinilai kekurangan air bersih karena kemarau panjang.
Ia memastikan program tersebut akan terus berjalan, karena pihaknya akan melakukan pemetaan di titik lain yang membutuhkan air.
"Bagi masyarakat yang membutuhkan air bersih silahkan laporkan ke personel polsek atau Bhabinkamtibmas akan melaporkan ke Kapolsek untuk diteruskan ke Mapolres Serang. Kami siap mengirimkan bantuan ke lokasi yang membutuhkan,” katanya.
Sementara itu, Martono warga sekitar menyampaikan terima kasih pada Polres Serang yang telah membantu mengirimkan air bersih di tengah kesulitan mendapatkan air bersih, yang telah berlangsung selama dua pekan akibat kemarau.
"Kami sampaikan terima kasih pada Polres atas bantuan air bersih. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, saya harus membeli dan biasanya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan selama dua sampai tiga hari saja," katanya.
Baca juga: Lima kecamatan di Kabupaten Lebak dilanda krisis air bersih
Baca juga: Lima kecamatan di Kabupaten Lebak dilanda krisis air bersih
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024