Kepolisian Resor Kota (Polresta) Tangerang, Polda Banten, menggelar simulasi pengamanan dan ketertiban masyarakat di daerah itu untuk pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.
Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Mujiono di Tangerang, Senin menjelaskan kegiatan simulasi sistem pengamanan dalam kota tersebut dilakukan untuk melatih kesiapan petugas saat mengantisipasi setiap gangguan keamanan yang dapat terjadi dalam setiap tahapan pemilu.
Dia menyebutkan dalam pengamanan pilkada serentak ini pihaknya melakukan Operasi Mantap Praja Maung 2024, dengan mengerahkan personel gabungan dari TNI/Polri serta Satpol PP setempat dengan rincian 760 personel Polri, 440 TNI, 5.470 Linmas untuk dikerahkan ke 2.700 tempat pemungutan suara (TPS).
Ia mengungkapkan dari ribuan personel pengamanan pilkada tersebut akan ditugaskan sejak mulanya tahapan Pilkada, yakni dari masa pendaftaran kampanye, pemilihan hingga penghitungan suara di KPU setempat.
"Untuk skema pengamanan di TPS tentu kita berbeda dengan sebelumnya, di mana setiap titik yang dikategorikan rawan atau tidak. Dan tentu untuk TPS yang rawan kita akan kerahkan lebih banyak personel," ujarnya.
Baca juga: 200 personel amankan tahapan pendaftaran Pilkada Tangerang
Sebagai bentuk kesiapan untuk pengamanan Pilkada serentak ini, Polresta Tangerang juga sudah melakukan pemetaan terhadap beberapa wilayah yang dinilai rawan konflik
"Di mana, terdapat empat titik wilayah masuk kategori rawan seperti di tempat pemungutan suara di Lembaga Pemasyarakatan, Rumah Tahanan dan lain sebagainya," ucapnya.
Oleh karena itu, kata dia, dengan gelar pasukan dan simulasi kepada personel gabungan ini diharapkan pelaksanaan pilkada di Kabupaten Tangerang dapat berlangsung secara aman, damai, tertib dan sejuk tanpa adanya gejolak ataupun gangguan keamanan di tengah masyarakat.
Dalam simulasi itu, diskenariokan terjadi kerusuhan pada beberapa tahapan pilkada, mulai dari tahapan kampanye, pendistribusian surat suara, pencoblosan di tempat pemungutan suara (TPS) hingga penghitungan suara di KPU setempat.
Baca juga: PDIP usung Airin-Ade Sumardi pada Pilkada Banten
Saat simulasi penghitungan surat suara, terdapat sejumlah massa melakukan aksi demo disertai pelemparan terhadap kantor lembaga penyelenggara pilkada. Hal itu sebagai ekspresi ketidakpuasan atas hasil penghitungan.
Dalam kejadian itu, petugas pengamanan pun sempat kewalahan saat mengawal massa aksi unjuk rasa, sehingga dikerahkan pasukan Brimob.
Atas terjadinya insiden kekecewaan pada proses pemilihan kepala daerah tersebut, petugas juga berhasil mengamankan beberapa orang dari aksi unjuk rasa itu.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan penyelenggaraan pemilihan kepala daerah secara nasional diselenggarakan pada 27 November 2024. KPU juga telah menjadwalkan masa pendaftaran calon kepala daerah itu mulai 27-29 Agustus.
Baca juga: Diusung PDIP, Airin tegaskan dirinya masih jadi kader Golkar
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Mujiono di Tangerang, Senin menjelaskan kegiatan simulasi sistem pengamanan dalam kota tersebut dilakukan untuk melatih kesiapan petugas saat mengantisipasi setiap gangguan keamanan yang dapat terjadi dalam setiap tahapan pemilu.
Dia menyebutkan dalam pengamanan pilkada serentak ini pihaknya melakukan Operasi Mantap Praja Maung 2024, dengan mengerahkan personel gabungan dari TNI/Polri serta Satpol PP setempat dengan rincian 760 personel Polri, 440 TNI, 5.470 Linmas untuk dikerahkan ke 2.700 tempat pemungutan suara (TPS).
Ia mengungkapkan dari ribuan personel pengamanan pilkada tersebut akan ditugaskan sejak mulanya tahapan Pilkada, yakni dari masa pendaftaran kampanye, pemilihan hingga penghitungan suara di KPU setempat.
"Untuk skema pengamanan di TPS tentu kita berbeda dengan sebelumnya, di mana setiap titik yang dikategorikan rawan atau tidak. Dan tentu untuk TPS yang rawan kita akan kerahkan lebih banyak personel," ujarnya.
Baca juga: 200 personel amankan tahapan pendaftaran Pilkada Tangerang
Sebagai bentuk kesiapan untuk pengamanan Pilkada serentak ini, Polresta Tangerang juga sudah melakukan pemetaan terhadap beberapa wilayah yang dinilai rawan konflik
"Di mana, terdapat empat titik wilayah masuk kategori rawan seperti di tempat pemungutan suara di Lembaga Pemasyarakatan, Rumah Tahanan dan lain sebagainya," ucapnya.
Oleh karena itu, kata dia, dengan gelar pasukan dan simulasi kepada personel gabungan ini diharapkan pelaksanaan pilkada di Kabupaten Tangerang dapat berlangsung secara aman, damai, tertib dan sejuk tanpa adanya gejolak ataupun gangguan keamanan di tengah masyarakat.
Dalam simulasi itu, diskenariokan terjadi kerusuhan pada beberapa tahapan pilkada, mulai dari tahapan kampanye, pendistribusian surat suara, pencoblosan di tempat pemungutan suara (TPS) hingga penghitungan suara di KPU setempat.
Baca juga: PDIP usung Airin-Ade Sumardi pada Pilkada Banten
Saat simulasi penghitungan surat suara, terdapat sejumlah massa melakukan aksi demo disertai pelemparan terhadap kantor lembaga penyelenggara pilkada. Hal itu sebagai ekspresi ketidakpuasan atas hasil penghitungan.
Dalam kejadian itu, petugas pengamanan pun sempat kewalahan saat mengawal massa aksi unjuk rasa, sehingga dikerahkan pasukan Brimob.
Atas terjadinya insiden kekecewaan pada proses pemilihan kepala daerah tersebut, petugas juga berhasil mengamankan beberapa orang dari aksi unjuk rasa itu.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan penyelenggaraan pemilihan kepala daerah secara nasional diselenggarakan pada 27 November 2024. KPU juga telah menjadwalkan masa pendaftaran calon kepala daerah itu mulai 27-29 Agustus.
Baca juga: Diusung PDIP, Airin tegaskan dirinya masih jadi kader Golkar
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024