Lebak (Antara News Banten) -  Sekitar 315 jembatan gantung di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten,kondisinya rusak sehingga perlu dilakukan perbaikan guna menunjang kelancaran arus lalu lintas antardesa.

"Sebagian besar jembatan yang rusak itu akibat dimakan usia," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Lebak Wawan Kuswanto di Lebak, Sabtu.
     
Kerusakan jembatan gantung tersebut tentu berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah itu.
     
Pemerintah daerah tidak mampu jika membangun semua jembatan gantung akibat terbatasnya alokasi APBD setempat.
     
Selama ini, Kabupaten Lebak masuk kategori terbanyak jembatan karena wilayahnya dikeliling daerah aliran sungai.
     
Kemungkinan Lebak jumlah jembatan gantung terbanyak di Provinsi Banten hingga tercatat 588 jembatan.
     
Hampir di semua kecamatan terdapat jembatan gantung untuk menghubungkan antar desa. 
     
Pemerintah daerah dari tahun ke tahun terus melakukan perbaikan pembangunan jembatan gantung namun, terbentur kecilnya alokasi dari APBD stempat.
     
Pada 2017, kata dia, anggaran perbaikan jembatan sebanyak 23 jembatan dialokasikan sebesar 24,9 miliar.
     
Dari  23 jembatan yang dilakukan perbaikan diantaranya sebanyak 15 unit  jembatan gantung dan sisanya  jembatan permanen.
     
"Kami setiap tahun mengusulkan anggaran jembatan gantung kepada pemerintah pusat juga pemerintah Provinsi Banten," kata dia.
     
Ia menyebutkan, ke- 315 jembatan gantung dengan kategori rusak berat dan rusak sedang akibat dimakan usia dan juga konstruksinya kurang berkualitas. 
     
Selain itu juga karena diterjang bencana alam, seperti banjir dan tanah longsor. Sedangkan, kondisi jembatan yang layak sekitar 271 unit.
     
"Kami berharap ke depan seluruh jembatan gantung dalam kondisi baik sehingga dapat menumbuhkan ekonomi masyarakat," katanya.

Baca juga: Beranda - Bupati Lebak Apresiasi Lazis PLN Bangun Jembatan


 

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018