Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, meminta masyarakat yang berada di wilayah pesisir pantai selatan menggunakan jalur evakuasi dan gedung selter menghadapi potensi gempa Megathrust yang memicu gelombang tsunami.
"Kita minta warga dapat memanfaatkan infrastruktur itu untuk meminimalisasi korban bencana alam," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama saat dihubungi di Rangkasbitung, Lebak, Jumat.
Infrastruktur yang dibangun untuk penyelamatan korban gempa Megathrust di kawasan pesisir selatan itu di antaranya Gedung Shelter di Desa Muara Binuangeun juga 120 lokasi jalur evakuasi, termasuk arah petunjuk menuju lokasi titik kumpul di bukit-bukit.
Baca juga: Balawista Lebak siaga hadapi potensi gempa megathrust di pesisir selatan
Baca juga: Balawista Lebak siaga hadapi potensi gempa megathrust di pesisir selatan
Oleh karena itu, kepada masyarakat jika terjadi Megathrust yang memicu tsunami maka kurang lebih 10-20 menit maka bergerak cepat memanfaatkan infrastruktur dengan melintasi jalur evakuasi dan arah petunjuk ke bukit serta gedung selter.
"Kami minta warga tetap waspada merebaknya informasi Megathrust yang memicu tsunami setelah terjadi di Jepang itu," katanya menjelaskan.
Ia menyebutkan, masyarakat pesisir selatan Kabupaten Lebak yang masuk daerah rawan gempa Megathrust itu antara lain Kecamatan Wanasalam, Malingping, Cihara, Panggarangan, Bayah, dan Cilograng.
Sebab , di daerah itu terdapat pertemuan (tumbukan) lempeng di Samudera Hindia, Australia-Benua Asia.
Baca juga: Pemprov Banten siapkan anggaran Rp50 miliar untuk antisipasi bencana
Baca juga: Pemprov Banten siapkan anggaran Rp50 miliar untuk antisipasi bencana
BPBD Lebak telah membentuk sebanyak delapan desa tangguh bencana (destana) agar masyarakat pesisir dapat menyelamatkan diri mitigasi gempa Megathrust tersebut.
Kemungkinan besar pembentukan destana terus dilakukan dengan memberikan pelatihan kepada masyarakat agar mampu mengurangi risiko kebencanaan.
Selain itu pihaknya menjalin kerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyelenggarakan Sekolah Lapangan Geofisika agar masyarakat pesisir dapat menyelamatkan diri bila terjadi tsunami dengan berlari ke perbukitan melalui jalur evakuasi dan berlindung di selter maupun bangunan tinggi," katanya.
Baca juga: Banten libatkan destana sosialisasikan kewaspadaan potensi gempa M 8,7
Baca juga: Banten libatkan destana sosialisasikan kewaspadaan potensi gempa M 8,7
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024