Lebak (Antara News Banten) - Ujian nasional berbasis komputer (UNBK) tingkat SMA di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten pada hari pertama relatif aman dan tidak terjadi pemadaman jaringan listrik sehingga pelaksaan ujian berjalan lancar.

"Kami melaksanakan UNBK berjalan lancar dan tidak ada kendala maupun masalah," kata Humas SMAN 1 Rangkasbitung Euis Nuraeni di Lebak, Senin.

Pelaksanaan UNBK hari pertama yang diujikan mata pelajaran Bahasa Indonesia dan tidak menimbulkan permasalahan teknis.

Pasokan jaringan listrik dan internet relatif aman dan tidak terjadi gangguan.

Sebab, pihak sekolah sudah menjalin kerja sama dengan PT PLN dan PT Telkom.

Selain itu juga siswa sudah mampu mengoperasikan komputer juga aplikasi UNBK, karena sebelumnya dilakukan simulasi agar bisa menjawab pertanyaan soal-soal yang diujikan melalui jaringan internet itu.

Pelaksanaan UNBK di sekolahnya itu yang kedua kali sehingga para siswa tidak begitu kesulitan.

Para peserta UNBK itu tercatat 261 siswa dan terbagi tiga sesi untuk sesi pertama pukul 08.30-10.00 WIB, sesi kedua pukul 10.30-12.00 WIB dan sesi ketiga pukul 13.00-16.00 WIB.

Sedangkan, ruangan yang dijadikan UNBK sebanyak tiga ruangan dan diawasi empat orang,termasuk protor atau pemandu.

"Kami menilai UNBK lebih baik karena dijamin tidak terjadi kecurangan dibandingkan ujian menggunakan kertas pensil," katanya.

Kepala SMAN 1 Cikulur Kabupaten Lebak Mumu Chaerul Mufti mengatakan selama ini jaringan pasokan listrik dan internet relatif aman sehingga tidak menimbulkan gangguan.

Biasanya, jaringan listrik di wilayah "by pret",terlebih musim hujan karena lokasinya berada di pedalaman Lebak.

Namun, pada pelaksanaan UNBK hari pertama tidak ada pemadaman listrik.

Mereka para peserta UNBK di sekolahnya itu tercatat 128 siswa dan semua mengikuti ujian.

"Kami berharap para siswa itu bisa mencapai nilai UNBK sangat baik dibandingkan menggunakan kertas pensil," katanya.

Ketua Koordinator Pengawas UNBK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Banten Suwandi mengatakan pelaksanaan UNBK tingkat SMA di Kabupaten Lebak tercatat 53 sekolah.

Pelaksanaan UNBK di daerah itu berjalan lancar,meski serba kekurangan sarana dan prasarana, seperti komputer dan laptop.

Kekurangan sarana prasarana tersebut terpaksa diberlakukan sistem bergantian atau ship.

Penyelenggaraan UNBK lebih baik dan efesien dibandingkan ujian tulis karena tidak menggunkan kertas dan pulpen serta pensil.

Disamping juga UNBK dapat mengantisipasi kebocoran maupun kecurangan.

Begitu juga tidak memerlukan tenaga pengawas yang jumlahnya banyak.

"Kami berharap UNBK melahirkan siswa jujur sehingga prestasi anak bisa diketahui dari hasil ujian itu," katanya menjelaskan.

Baca juga: Bupati Berharap Siswa Siap Ikuti UNBK

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018