Jakarta (Antara News) - Direktur lnklusi Sosial dan Gender MCA-Indonesia, Dwi Rahayu Yuliawati-Falz mengatakan petani perempuan di Indonesia saat ini membutuhkan dukungan pendanaan untuk membantu pendapatan keluarga.

"Selama ini nasib pekerja petani perempuan sangat memprihatinkan, upah mereka dibayar 50 persen dibanding pekerja pria, padahal beban kerjanya setara," kata Dwi dalam diskusi yang diselenggarakan Tempo Media di Jakarta, Senin.

Dalam diskusi bertajuk "Berinvestasi Pada Perempuan Petani, Indonesia Lebih Berdaya Sejahtera", Dwi mengungkapkan Millennium Challenge Account Indonesia (MCA-Indonesia) merupakan lembaga wall amanat dl bawah Bappenas yang bertujuan mengentaskan kemlskinan.

"Kami mengalokasikan dana khusus untuk mendukung proyek-proyek pemberdayaan ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat, termasuk dalam hal ini perempuan petani. Kalau program berjalan dengan baik maka income keluarga juga ikut terbantu secara signifikan," ujar dia.

Dwi mengatakan, sebenarnya petani perempuan tersebut dengan sedikit sentuhan investasi serta ditambah kapasitas pekerjaannya akan memberikan dampak dobel. Selama ini petani perempuan diperkerjakan untuk sekedar membantu, bukan bagian dari pekerjaan utama.

"Seperti kalaupun bercocok tanam hanya disekitar pekarangan rumah, sedangkan petani pria yang harus pergi ke ladang," ujar Dwi mencontohkan.

Dwi mengatakan, meskipun program MCA-Indonesia sudah hampir rampung diharapkan program yang menyasar perempuan petani ini dapat terus berkesinambungan (sustainable) untuk memberikan hasil yang optimal.

Pemberdayaan petani juga merupakan fokus bagi Crowde. perusahaan rintisan yang menghadirkan platform terbuka di mana masyarakat dapat menanamkan investasi untuk membantu permodalan para petani.

"Saat lni, skema pembiayaan bank-bank di Indonesia maslh sullt dijangkau oleh petani. terlebih bagi perempuan petanl. Sltuasi ini banyak dlmanfaatkan oleh lintah darat dan tengkulak dengan mengambil keuntungan dari petanl melalui cara yang keliru. Karena itu. kualitas hldup sebagian besar petanl pun sullt meningkat karena terlibat dengan permasalahan jerat utang berbunga tinggl," kata Chief Executlve Officer Crowde, Yohanes Sugihtononugroho.

MCA-Indonesia dan Crowde sepakat bekerja sama mendorong crowd-lnvestment atau lnvestasl gotong royong untuk semakin memberdayakan para perempuan petani. termasuk mereka yang sebelumnya terllbat dalam kegiatan MCA-lndonesia.

Crowdinvestment dl platform Crowde menjadi wujud gotong royong untuk memberdayakan perempuan petani di Indonesla.

Tekad lnl dlmulai dengan proyek pertanian lbu Fatima dan lbu Hakiah. dua perempuan petani asal Lombok yang telah dibina GAlA dB, salah satu penerima hibah MCA Indonesia.

Baca juga: Pemprov Banten MOU Tingkatkan Partisipasi Politik Perempuan

Proyek para petani perempuan itu ditampilkan melalui website Crowde untuk didanai oleh masyarakat, yang dapat mengaksesnya melalul http://bit.ly/perempuanpetani.

"Kami menyiapkan lebih banyak lagl proyek perempuan petani akan tersedla di platform Crowde. Kini, saatnya berinvestasi sambil bantu perempuan petani dl lndonesia agar mereka lebih sejahtera dan berdaya," ujar Yohanes.

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018