Tangerang (Antara News Banten) - Pasangan Ahmad Zaki Iskandar dan Mad Romli (Zaki-Romli) dalam kampanye pemilihan kepala daerah Kabupaten Tangerang, Banten, mengupayakan penerapan pertanian bagi warga di perkotaan demi ketahanan pangan lokal.

"Siapa saja tidak dapat melarang warga menjual tanah mereka kepada pengusaha untuk kepentingan bisnis," kata Ahmed Zaki Iskandar di Tangerang, Minggu.

Ahmed mengatakan belakangan ini lahan produktif terutama di kawasan pesisir telah beralihfungsi karena dijual oleh pemilik.

Masalah tersebut sehubungan Pemkab Tangerang, mengakui lahan pertanian produktif yang berada di kawasan pantai utara (pantura) tiap tahun terus berkurang terutama di Kecamatan Kosambi dan Teluknaga.

Kepala Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kosambi dan Teluknaga, Dadang mengatakan berdasarkan data tahun 2016 jumlah lahan produktif mencapai 10,1 ribu hektare, tapi awal Januari 2018 menjadi 1.116 hektare.

Namun penyebab lahan tersebut berkurang karena dijadikan areal pergudangan, perumahan dan pabrik.

Padahal lahan itu mengunakan air dari saluran irigasi dapat ditanami padi maupun palawija dua kali dalam satu musim.

Ahmed menambahkan salah satu solusi mengatakan keterbatasan tanah itu yakni sengan cara pertanian perkotaan serta memanfaatkan lahan tidur.

Hal tersebut karena budidaya tanaman holtikultura seperti sayuran dan tanaman dengan masa panen cepat sangat cocok diterapkan dan tumbuh secara subur.

Bahkan Ahmed dalam kampanye sempat mengunjungi petani di Kecamatan Teluknaga yang memanfaatkan secara maksimal lahan sempit menanam aneka sayuran.

KPUD Kabupaten Tangerang pada pilkada 2018 telah menetapkan pasangan tunggal Zaki-Romli, keduanya merupakan kader Partai Golkar.

Mad Romli sebelumnya menjabat Ketua DPRD Kabupaten Tangerang dan akhirnya mengundurkan diri digantikan oleh Sumardi.

Pasangan Zaki-Romli mendapatkan dukungan 12 partai dan hanya melawan kotak kosong seperti halnya di Banten pada pilkada Kota Tangerang dan Kabupaten Lebak.

Menurut dia, karena wilayah ini letaknya strategis dan berbatasan langsung dengan DKI Jakarta, maka pengusaha selalu mengincar tanah produktif untuk mengembangan bisnis. 

Baca juga: KTNA Optimistis Tiga Juta Ton Gabah Terealisasi
 

Pewarta: Adityawarman

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018