Lebak (Antara News Banten) - Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Provinsi Banten optimistis target tiga juta ton gabah kering pungut terealisasi tahun 2018 melalui intervensi pemerintah.
"Kami minta 7.300 kelompok tani agar melaksanakan gerakan percepatan tanam serentak guna mendukung produksi dan produktivitas pangan," kata Ketua KTNA Banten Oong Syahroni di Lebak, Kamis.
Selama ini, intervensi pemerintah terhadap sektor pertanian cukup besar guna mendukung kedaulatan pangan nasional.
Baca juga: Distanbun Lebak Mendampingi Petani Menggunakan Penerapan Teknologi
Diantaranya intervensi itu melaksanakan pembangunan sarana dan prasarana pertanian di Banten dengan membangun infrastruktur jaringan irigasi.
Pembangunan jaringan irigasi guna meningkatkan indeks pertanaman (IP) dari dua kali musim tanam menjadi tiga kali musim tanam.
Saat ini, sebagian besar areal persawahan di Provinsi Banten masuk kategori sawah tadah hujan atau sawah "geluduk", artinya mereka petani jika tanam padi saat memasuki musim hujan.
Selain itu juga pemerintah memperbaiki jaringan irigasi teknis, semi teknis hingga irigasi desa.
"Kami yakin dukungan pemerintah tentu dapat mendongkrak produksi dan produktivitas pangan," katanya.
Menurut dia,program upsus padi yang digulirkan Kementan dengan menyalurkan bantuan sarana produksi, seperti benih unggul, pupuk bersubsidi dan pestisida sangat membantu petani.
Saat ini, petani masih membutuhkan bantuan-bantuan produksi untuk mewujudkan swasembada pangan.
Begitu juga bantuan peralatan pertanian diantaranya traktor dan mesin rontok padi dan pabrik beras.
KTNA mengapresiasi terhadap petani karena produksi pangan di Provinsi Banten sudah mencapai 2,4 juta ton gabah kering pungut (GKP).
Produksi pangan itu tahun 2017 dan dipastikan musim panen tahun 2018 bisa terealisasi tiga juta ton itu.
"Saya kira tercapainya target itu karena adanya intervensi pemerintah itu," katanya.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Lebak Dede Supriatna mengatakan pihaknya menjamin produksi pangan tahun ini surplus dan melimpah.
Panen padi tahun 2017 surplus 12 bulan ke depan dengan produksi sebanyak 235.453 ton beras.
Pemerintah berkomitmen untuk mendukung produksi pangan guna memenuhi ketersediaan pangan nasional juga meningkatkan pendapatan ekonomi petani.
Komitmen pemerintah itu, antara lain dengan menyalurkan bantuan sarana produksi (saprodi) juga alat pertanian (alsintan).
Begitu juga peningkatan kompetensi petani melalui pelatihan-pelatihan, sehingga dapat menerapkan rekayasa teknologi pertanian.
"Kami berharap petani terus meningkatkan produksi pangan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018
"Kami minta 7.300 kelompok tani agar melaksanakan gerakan percepatan tanam serentak guna mendukung produksi dan produktivitas pangan," kata Ketua KTNA Banten Oong Syahroni di Lebak, Kamis.
Selama ini, intervensi pemerintah terhadap sektor pertanian cukup besar guna mendukung kedaulatan pangan nasional.
Baca juga: Distanbun Lebak Mendampingi Petani Menggunakan Penerapan Teknologi
Diantaranya intervensi itu melaksanakan pembangunan sarana dan prasarana pertanian di Banten dengan membangun infrastruktur jaringan irigasi.
Pembangunan jaringan irigasi guna meningkatkan indeks pertanaman (IP) dari dua kali musim tanam menjadi tiga kali musim tanam.
Saat ini, sebagian besar areal persawahan di Provinsi Banten masuk kategori sawah tadah hujan atau sawah "geluduk", artinya mereka petani jika tanam padi saat memasuki musim hujan.
Selain itu juga pemerintah memperbaiki jaringan irigasi teknis, semi teknis hingga irigasi desa.
"Kami yakin dukungan pemerintah tentu dapat mendongkrak produksi dan produktivitas pangan," katanya.
Menurut dia,program upsus padi yang digulirkan Kementan dengan menyalurkan bantuan sarana produksi, seperti benih unggul, pupuk bersubsidi dan pestisida sangat membantu petani.
Saat ini, petani masih membutuhkan bantuan-bantuan produksi untuk mewujudkan swasembada pangan.
Begitu juga bantuan peralatan pertanian diantaranya traktor dan mesin rontok padi dan pabrik beras.
KTNA mengapresiasi terhadap petani karena produksi pangan di Provinsi Banten sudah mencapai 2,4 juta ton gabah kering pungut (GKP).
Produksi pangan itu tahun 2017 dan dipastikan musim panen tahun 2018 bisa terealisasi tiga juta ton itu.
"Saya kira tercapainya target itu karena adanya intervensi pemerintah itu," katanya.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Lebak Dede Supriatna mengatakan pihaknya menjamin produksi pangan tahun ini surplus dan melimpah.
Panen padi tahun 2017 surplus 12 bulan ke depan dengan produksi sebanyak 235.453 ton beras.
Pemerintah berkomitmen untuk mendukung produksi pangan guna memenuhi ketersediaan pangan nasional juga meningkatkan pendapatan ekonomi petani.
Komitmen pemerintah itu, antara lain dengan menyalurkan bantuan sarana produksi (saprodi) juga alat pertanian (alsintan).
Begitu juga peningkatan kompetensi petani melalui pelatihan-pelatihan, sehingga dapat menerapkan rekayasa teknologi pertanian.
"Kami berharap petani terus meningkatkan produksi pangan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018