Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyampaikan per Juni 2024 tercatat sebanyak 1,4 juta keluarga telah mengikuti program Bina Keluarga Balita (BKB) di Posyandu dalam rangka menurunkan angka stunting.
"Kami sangat senang sekali bahwa layanan Ayo Ikut ke BKB Posyandu ini telah berhasil menembus angka 1,4 juta pada Juni 2024. Target kita di akhir tahun mencapai 3 juta keluarga," kata Plt Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian, dan Pengembangan BKKBN Irma Ardiana, di Jakarta Kamis.
Hal tersebut dia sampaikan ketika memberikan arahan dalam webinar Praktik Baik Desa/Kelurahan Bebas Stunting (De'Best) di 1.000 Hari Pertama Kelahiran Tahun 2024 Seri 3, sebagaimana dipantau melalui kanal YouTube BKKBN OFFICIAL.
Terkait dengan capaian itu, Irma lantas mengapresiasi sejumlah pihak yang telah berkontribusi dalam penyelenggaraan program BKB. Di antaranya adalah Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), para kepala daerah, dan kepala desa.
Baca juga: Cilegon jadi tuan rumah Harganas tingkat Provinsi Banten
Diketahui, BKB merupakan suatu program dalam rangka pembinaan keluarga untuk mewujudkan tumbuh kembang balita secara optimal, yang menyasar keluarga atau orang tua yang memiliki anak balita usia 0–5 tahun.
Dalam kesempatan yang sama, Irma mengapresiasi keberadaan 20 ribu kelompok kegiatan Bina Keluarga Balita Holistik Integratif (BKB HI) yang telah mengintegrasikan pelayanannya dengan kelas ibu hamil, posyandu, pendidikan anak usia dini, atau kegiatan sejenis.
“Kami juga mengimbau 50 ribuan kelompok kegiatan BKB yang belum terintegrasi agar segera menjadi BKB HI,” kata dia.
Baca juga: Dinkes Lebak optimalkan pencegahan stunting dengan kolaborasi stakeholder
Sebelumnya, Penata Kependudukan dan Keluarga Berencana Ahli Madya pada Direktorat Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN Hemiliana Dwi Putri telah menyampaikan bahwa BKKBN menargetkan 3 juta keluarga hadir ke program Bina Keluarga Balita yang telah diintegrasikan dengan kegiatan posyandu di tahun 2024 dalam rangka menurunkan angka stunting.
Ia juga mengungkapkan, capaian gerakan itu terus mengalami peningkatan, dan di tahun 2024, ditargetkan dapat menjangkau 3 juta keluarga.
Ia menyebutkan, berdasarkan Sistem informasi keluarga (Siga) pada April 2024, terpantau sebanyak 1.089.106 keluarga hadir di posyandu, dan sebanyak 1.056.573 anak menggunakan KKA untuk mengukur perkembangannya, mulai dari berat hingga tinggi badan.
Baca juga: Ketua Umum Posyandu minta kader mampu terapkan enam SPM
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
"Kami sangat senang sekali bahwa layanan Ayo Ikut ke BKB Posyandu ini telah berhasil menembus angka 1,4 juta pada Juni 2024. Target kita di akhir tahun mencapai 3 juta keluarga," kata Plt Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian, dan Pengembangan BKKBN Irma Ardiana, di Jakarta Kamis.
Hal tersebut dia sampaikan ketika memberikan arahan dalam webinar Praktik Baik Desa/Kelurahan Bebas Stunting (De'Best) di 1.000 Hari Pertama Kelahiran Tahun 2024 Seri 3, sebagaimana dipantau melalui kanal YouTube BKKBN OFFICIAL.
Terkait dengan capaian itu, Irma lantas mengapresiasi sejumlah pihak yang telah berkontribusi dalam penyelenggaraan program BKB. Di antaranya adalah Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), para kepala daerah, dan kepala desa.
Baca juga: Cilegon jadi tuan rumah Harganas tingkat Provinsi Banten
Diketahui, BKB merupakan suatu program dalam rangka pembinaan keluarga untuk mewujudkan tumbuh kembang balita secara optimal, yang menyasar keluarga atau orang tua yang memiliki anak balita usia 0–5 tahun.
Dalam kesempatan yang sama, Irma mengapresiasi keberadaan 20 ribu kelompok kegiatan Bina Keluarga Balita Holistik Integratif (BKB HI) yang telah mengintegrasikan pelayanannya dengan kelas ibu hamil, posyandu, pendidikan anak usia dini, atau kegiatan sejenis.
“Kami juga mengimbau 50 ribuan kelompok kegiatan BKB yang belum terintegrasi agar segera menjadi BKB HI,” kata dia.
Baca juga: Dinkes Lebak optimalkan pencegahan stunting dengan kolaborasi stakeholder
Sebelumnya, Penata Kependudukan dan Keluarga Berencana Ahli Madya pada Direktorat Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN Hemiliana Dwi Putri telah menyampaikan bahwa BKKBN menargetkan 3 juta keluarga hadir ke program Bina Keluarga Balita yang telah diintegrasikan dengan kegiatan posyandu di tahun 2024 dalam rangka menurunkan angka stunting.
Ia juga mengungkapkan, capaian gerakan itu terus mengalami peningkatan, dan di tahun 2024, ditargetkan dapat menjangkau 3 juta keluarga.
Ia menyebutkan, berdasarkan Sistem informasi keluarga (Siga) pada April 2024, terpantau sebanyak 1.089.106 keluarga hadir di posyandu, dan sebanyak 1.056.573 anak menggunakan KKA untuk mengukur perkembangannya, mulai dari berat hingga tinggi badan.
Baca juga: Ketua Umum Posyandu minta kader mampu terapkan enam SPM
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024