Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Banten mencatat prevalensi kasus stunting di daerah itu per Juni 2024 sebesar 4,9 persen.

“Kami terus mengupayakan dan melakukan intervensi dalam penanganan stunting setelah menuntaskan skrining 100 persen dengan total 77.062 balita,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang dr. Dini Anggraeni di Tangerang, Minggu.

Ia menjelaskan Pemkot Tangerang terus melakukan tindakan intervensi untuk menuntaskan kasus stunting di daerah itu.

Baca juga: Atasi stunting Pemkot Tangerang skrining 500 balita di lima kecamatan

Berdasarkan data, setelah realisasi program Gerakan Serentak untuk Anak Tangerang Sehat dan Cerdas (Gertak Tangkas), ini hanya terdapat 3.751 anak balita stunting atau 4,9 persen di Kota Tangerang.

Tidak hanya itu, Pemkot Tangerang juga melakukan intervensi melalui beberapa program unggulan yang selama ini telah diterapkan, seperti Pemberian Makanan Tambahan (PMT), Dapur Dahsyat sampai menjalin kolaborasi dengan rumah sakit rujukan untuk penanganan kasus stunting di berbagai wilayah.

“Kami juga terus mengembangkan langkah-langkah penanganan kasus stunting dengan mengajak kolaborasi berbagai pihak, harapannya sangat jelas, biar tidak ada lagi anak di Kota Tangerang yang terlambat penanganannya,” katanya.

Baca juga: Kejari bangun puluhan jamban sehat di Kabupaten Tangerang

Penjabat Wali Kota Tangerang Nurdin mengatakan perkembangan stunting di Kota Tangerang periode Januari - Juni 2024 fluktuatif. Angka pada Juni merupakan yang terendah dengan prevalensi 4,9 persen. Angka ini jauh lebih rendah dari angka nasional maupun Provinsi Banten.

"Saat ini juga bertambah lima rumah sakit rujukan stunting yaitu Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sitanala Tangerang, Rumah Sakit An-Nisa Tangerang, Rumah Sakit Hermina Periuk, Rumah Sakit Primaya Tangerang, dan Rumah Sakit Sari Asih Ciledug yang sebelumnya hanya satu RSUD Kota Tangerang," ujarnya.

Prevalensi stunting di Kota Tangerang mengalami penurunan dari tahun 2018 di angka 19,1 persen menjadi 11,8 persen di tahun 2022. Kenaikan terjadi pada 2023 menjadi 17,6 persen, meskipun masih di bawah angka Provinsi Banten yang 24 persen dan nasional 21,5 persen.

Baca juga: Pemkab Lebak bertekad wujudkan "zero new stunting"

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024