Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Provinsi Banten masih kekurangan jumlah anggota relawan pemadam kebakaran (Redkar) di setiap RT, guna membantu pemerintah dalam penanggulangan musibah kebakaran.
"Jumlah RT di Kota Tangsel mencapai 3.904. Namun saat ini baru 1.675 RT yang memiliki anggota redkar. Artinya, masih lebih dari setengahnya kekurangan anggota redkar," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Tangsel Ahmad Dohiri di Tangerang, Kamis.
Ia mengatakan Pemkot Tangsel tidak membatasi dan akan berusaha terus menambah atau merekrut anggota redkar hingga nantinya tiap RT memiliki satu anggota redkar.
Dohiri mengatakan bila ada masyarakat yang mau menjadi anggota Redkar tetap diterima, dan akan kembali dibentuk tahun depan.
"Kalau sudah ada Redkar maka penanganan kebakaran bisa cepat teratasi," katanya.
Baca juga: Pusat belajar masyarakat di Tangsel dipasangi internet gratis
Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie menambahkan fungsi relawan pemadam kebakaran (Redkar) sangat strategis untuk membantu pemerintah dan masyarakat dalam penanggulangan kebakaran dan penyelamatan.
"Jadi Redkar ini membantu pemerintah dan masyarakat dalam penanggulangan kebakaran dan penyelamatan," katanya.
Dengan beban pekerjaan tersebut, Pemkot Tangsel kata Wali Kota Benyamin, sangat memperhatikan asuransi yang dibutuhkan, di antaranya BPJS Ketenagakerjaan.
"Semua Redkar yang berjumlah ribuan masuk dalam program BPJS Ketenagakerjaan dan preminya sudah kami bayarkan. Jadi bapak dan ibu tidak perlu mengkhawatirkannya lagi," katanya.
Hadirnya Redkar diharapkan Wali Kota Benyamin bisa memberikan sosialisasi dan edukasi pula kepada masyarakat, terutama pencegahan agar tidak terjadi kebakaran.
"Mencegah lebih baik daripada menanggulangi, karena seringkali itu penyebab kebakaran karena kompor yang lupa dimatikan, lalu colokan-colokan listrik yang tidak dicabut," ujarnya.
Baca juga: Enam rumah rusak tertimpa atap sekolah di Tangerang Selatan
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
"Jumlah RT di Kota Tangsel mencapai 3.904. Namun saat ini baru 1.675 RT yang memiliki anggota redkar. Artinya, masih lebih dari setengahnya kekurangan anggota redkar," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Tangsel Ahmad Dohiri di Tangerang, Kamis.
Ia mengatakan Pemkot Tangsel tidak membatasi dan akan berusaha terus menambah atau merekrut anggota redkar hingga nantinya tiap RT memiliki satu anggota redkar.
Dohiri mengatakan bila ada masyarakat yang mau menjadi anggota Redkar tetap diterima, dan akan kembali dibentuk tahun depan.
"Kalau sudah ada Redkar maka penanganan kebakaran bisa cepat teratasi," katanya.
Baca juga: Pusat belajar masyarakat di Tangsel dipasangi internet gratis
Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie menambahkan fungsi relawan pemadam kebakaran (Redkar) sangat strategis untuk membantu pemerintah dan masyarakat dalam penanggulangan kebakaran dan penyelamatan.
"Jadi Redkar ini membantu pemerintah dan masyarakat dalam penanggulangan kebakaran dan penyelamatan," katanya.
Dengan beban pekerjaan tersebut, Pemkot Tangsel kata Wali Kota Benyamin, sangat memperhatikan asuransi yang dibutuhkan, di antaranya BPJS Ketenagakerjaan.
"Semua Redkar yang berjumlah ribuan masuk dalam program BPJS Ketenagakerjaan dan preminya sudah kami bayarkan. Jadi bapak dan ibu tidak perlu mengkhawatirkannya lagi," katanya.
Hadirnya Redkar diharapkan Wali Kota Benyamin bisa memberikan sosialisasi dan edukasi pula kepada masyarakat, terutama pencegahan agar tidak terjadi kebakaran.
"Mencegah lebih baik daripada menanggulangi, karena seringkali itu penyebab kebakaran karena kompor yang lupa dimatikan, lalu colokan-colokan listrik yang tidak dicabut," ujarnya.
Baca juga: Enam rumah rusak tertimpa atap sekolah di Tangerang Selatan
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024