Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) telah memberangkatkan sebanyak 175 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Jerman dalam program lanjutan pemerintah (G to G) untuk sektor tenaga keperawatan.

"Untuk G2G dari tahun 2021 sampai 2024 sebanyak 175 orang yang akan diberangkatkan ke Jerman dari 800 orang yang sekarang masih dalam seleksi," kata Deputi Penempatan dan Pelindungan Kawasan Eropa dan Timur Tengah BP2MI, Irjen I Ketut Suardana di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin.

Dia menyebutkan, dari total 175 pekerja migran bidang keperawatan yang diberangkatkan ke Jerman tersebut berasal dari beberapa daerah di Indonesia.

"Kami juga berupaya untuk mendorong agar teman-teman yang sekarang seleksi dapat meningkatkan kemampuan bahasanya sehingga bisa berangkat lebih banyak ke Jerman," katanya.

Baca juga: Polresta Bandara Soekarno Hatta ungkap kasus TPPO ke Serbia

Ia mengungkapkan jumlah PMI keperawatan sebanyak 175 orang itu ditambah dari sembilan orang pekerja migran yang per hari ini diberangkatkan ke negara Jerman.

"Untuk saat ini ada sembilan orang terdiri atas delapan orang wanita dan satu laki-laki, mereka berasal dari daerah Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, ada Lampung dan Sulsel," ungkapnya.

Adapun untuk persyaratan dalam perekrutan PMI ke Jerman, lanjutnya, calon PMI minimal mulai lulusan D3 dengan Surat Tanda Registrasi (STR) perawat yang aktif.

Kemudian dokumen pribadi lainnya, serta ada formulir komitmen dan mengikuti pelatihan selama sembilan bulan yang dibiayai oleh Jerman.

"Upahnya memang cukup lumayan, karena untuk gaji brutonya awal itu sebesar 2.390 euro. Kurang lebih sekitar Rp40 juta, beberapa tahun kemudian bisa mencapai 3.900 euro atau sekitar Rp52 juta," kata dia.

Baca juga: BP3MI Provinsi Banten cegah keberangkatan 660 PMI ilegal ke luar negeri

Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024