Serang (Antara News) - Pemerintah Provinsi Banten siap menindaklanjuti hasil nota kesepahaman (memorandum of understanding-MoU)  dengan Jawa Timur dalam bidang  perekonomian, salah satunya perdagangan produk unggulan pertanian.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid di Serang, Jumat, mengatakan tindak lanjut hasil MoU antara Banten dengan Jawa Timur akan segera dilakukan  dalam bidang perdagangan, diantaranya  kerja sama perekonomian daerah tersebut dari Banten adalah beras organik. Sementara Banten membutuhkan pasokan jagung dari Jawa Timur.

"Hasil MoU Pak Gubernur kemarin dalam Workshop Asosiasi Pemerintahan Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) di Surabaya akan segera ditindaklanjuti. Nanti secara teknsi kerja samanya ada di Dinas Perdagangan. Kami dari sisi produknya," kata Agus M Tauchid.

Agus mengatakan, kerja sama yang nantinya akan ditawarkan adalah pemanfaatan produk unggulan daerah. Misalnya di Banten dari sektor pertanian yang ditawarkan dari berbagai sub sektor seperti tanaman pangan adalah beras.

"Beras memnag kita surplus tapi tidak seberapa besar. Namun kita bisa menawarkan beras organik, dan kita juga butuh jagung dari Jawa Timur," kata Agus.

Ia mengatakan, saat ini beras organik di Banten mulai berkembang dengan pola yang direncanakan yakni dibentuk korporasi pertanian agar lebih efektif dan efesien dari sisi produknya.

"Beras organik di kita akan terus dikembangkan, sekarang sudah banyak kluster-klusternya," kata dia.

Sementara dari Banten membutuhkan produk jagung dari Jawa Timur, mengingat kebutuhan jagung di Banten saat ini sekitar 4.500 ton per hari. Sedangkan dari sisi produknya baru terpenuhi sekitar 5,4 persen yang diproduksi petani di Banten.

"Saat ini kebutuhan sekitar 4500 ton per hari, sementara produksinya baru sekitar 93 ribu ton," kata Agus.

Tingginya kebutuhan jagung di Banten karena Banten menjadi pusat industri pakan ternak dengan adanya sejumlah pabrik pangan ternak yang membutuhkan bahan baku jagung.

"Begitu juga kedelai bagus untuk kerjasama karena kebutuhannya sekitar 90 ribu ton dengan produksi baru 4,5 persen," katanya.

Produk unggulan lainnya di Banten dari hasil perkebunan adalah gula aren karena selama ini sudah memenuhi 30 sampai 34 persen pasokan untuk skala nasional.

"Masih banyak lagi produk lainnya seperti kakao. Belum lagi Sub sektor peternakann yakni daging unggas," kata Agus.

Untuk merealisasikan kerjasama tersebut, kata dia, Pemprov Banten berencana akan membangun terlebih dahulu pusat produksi dan distribusi hasil pertanian dan peternakan yang rencananya nanti akan dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) seperti halnya yang ada di Jawa Timur.

Pewarta: Mulyana

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017