Badan Pusat Statistik Provinsi Banten mencatat penurunan angka kemiskinan sebanyak 34.000 orang, menjadi 5,84 persen pada pertengahan tahun 2024.
Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Banten Adam Sofian dalam konferensi pers daring diikuti di Serang, Senin, menyebut survei dilakukan pada sampel pada kondisi Maret 2024 sebanyak 7.330 rumah tangga.
Hasil tersebut dibandingkan secara year-on-year, dengan hasil survei yang dilakukan sebelumnya pada Maret 2023.
"Jadi untuk kondisi Maret 2024 mengalami penurunan angka kemiskinan sebesar 0,33 persen. Sehingga dibanding 2023 Maret yang sebesar 6,17 persen; untuk Maret 2024 ini kita turun menjadi 5,84 persen," kata Adam.
Baca juga: Antisipasi inflasi, Pemkot gandeng BI hingga BPS pantau harga pangan
Adam mengatakan penurunan angka kemiskinan sebesar 0,33 persen, atau pada 34.000 orang. Jumlah penduduk miskin pada Maret 2024 tercatat sebesar 791.610 orang.
"Namun kondisi tersebut juga kalau dibandingkan dengan kondisi sebelum COVID 2019 gitu ya kita masih belum mencapai level itu. Tapi progresnya sudah menunjukkan kecenderungan penurunan yang lebih baik," ujar dia.
Sebelum pandemi, angka penduduk miskin pada tahun 2019 sekitar 641.420 orang.
Selanjutnya, persentase penduduk miskin menurut daerah tempat tinggal penduduknya memiliki kecenderungan juga yang sama baiknya, dibandingkan Maret 2023, kata dia.
Sehingga, persentase kemiskinan pada Maret 2024 mengalami penurunan baik di daerah perkotaan maupun di daerah pedesaan.
Adam menjelaskan persentase penduduk miskin di pada Maret tahun ini turun dari 6,79 persen menjadi 6,44 persen; atau turun sebesar 0,35 persen poin. Sedangkan di perkotaan turun dari enam persen menjadi 5,69 persen; atau turun 0,31 persen poin.
"Sepintas disini terlihat bahwa penurunan tingkat kemiskinan di pedesaan lebih cepat dibanding perkotaan. Tetapi secara persentase absolutnya, tingkat kemiskinan perkotaan masih lebih rendah dibanding tingkat kemiskinan pedesaan," ujar dia.
Baca juga: Pada Mei 2024, ekonomi Indonesia alami deflasi 0,03 persen
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Banten Adam Sofian dalam konferensi pers daring diikuti di Serang, Senin, menyebut survei dilakukan pada sampel pada kondisi Maret 2024 sebanyak 7.330 rumah tangga.
Hasil tersebut dibandingkan secara year-on-year, dengan hasil survei yang dilakukan sebelumnya pada Maret 2023.
"Jadi untuk kondisi Maret 2024 mengalami penurunan angka kemiskinan sebesar 0,33 persen. Sehingga dibanding 2023 Maret yang sebesar 6,17 persen; untuk Maret 2024 ini kita turun menjadi 5,84 persen," kata Adam.
Baca juga: Antisipasi inflasi, Pemkot gandeng BI hingga BPS pantau harga pangan
Adam mengatakan penurunan angka kemiskinan sebesar 0,33 persen, atau pada 34.000 orang. Jumlah penduduk miskin pada Maret 2024 tercatat sebesar 791.610 orang.
"Namun kondisi tersebut juga kalau dibandingkan dengan kondisi sebelum COVID 2019 gitu ya kita masih belum mencapai level itu. Tapi progresnya sudah menunjukkan kecenderungan penurunan yang lebih baik," ujar dia.
Sebelum pandemi, angka penduduk miskin pada tahun 2019 sekitar 641.420 orang.
Selanjutnya, persentase penduduk miskin menurut daerah tempat tinggal penduduknya memiliki kecenderungan juga yang sama baiknya, dibandingkan Maret 2023, kata dia.
Sehingga, persentase kemiskinan pada Maret 2024 mengalami penurunan baik di daerah perkotaan maupun di daerah pedesaan.
Adam menjelaskan persentase penduduk miskin di pada Maret tahun ini turun dari 6,79 persen menjadi 6,44 persen; atau turun sebesar 0,35 persen poin. Sedangkan di perkotaan turun dari enam persen menjadi 5,69 persen; atau turun 0,31 persen poin.
"Sepintas disini terlihat bahwa penurunan tingkat kemiskinan di pedesaan lebih cepat dibanding perkotaan. Tetapi secara persentase absolutnya, tingkat kemiskinan perkotaan masih lebih rendah dibanding tingkat kemiskinan pedesaan," ujar dia.
Baca juga: Pada Mei 2024, ekonomi Indonesia alami deflasi 0,03 persen
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024