Pemerintah Kabupaten Pandeglang, Banten, menargetkan Indeks Pertanaman (IP) 4 kali tanam dalam setahun untuk mendukung produksi pangan menuju swasembada pangan.
 
"Kita meyakini target IP 4 kali tanam bisa terealisasi dengan adanya program pompanisasi yang digulirkan Menteri Pertanian Amran Sulaeman," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pandeglang M Nasir saat dikonfirmasi di Pandeglang, Minggu.
 
Petani Kabupaten Pandeglang menyambut positif program pompanisasi, karena dipastikan IP angka tanam meningkat dari tiga kali tanam setahun menjadi 4 kali tanam dalam setahun.
 
Saat ini, petani diberbagai wilayah di Kabupaten Pandeglang melakukan gerakan percepatan tanam untuk mendongkrak ketersediaan pangan dan peningkatan ekonomi.

Baca juga: Petani muda di Pandeglang berhasil olah bunga telang bernilai ekonomis
 
Selama ini, Kabupaten Pandeglang sebagai daerah lumbung pangan terbesar di Provinsi Banten.
 
Karena itu, pihaknya melaksanakan IP 4 kali tanam dalam setahun dengan pompanisasi dimaksimalkan termasuk irigasi dan pompanisasi .
 
Dengan demikian, semoga petani tidak sudah mengakses air dari sumber- sumber air permukaan dengan adanya pompanisasi terus berproses.
 
"Kami langka tepat pompanisasi karena mampu mengatasi kekeringan pada musim kemarau 2024," katanya menjelaskan.

Baca juga: Petani di Lebak mulai panen padi seluas 4.500 hektare
 
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang Nuridawati mengatakan hingga saat ini areal persawahan di daerah itu tidak ditemukan kekeringan.
 
Bahkan, petani yang sudah panen padi seluas 8.691 hektare jika dilihat realisasi tanam bulan Februari 2024.
 
"Kami sangat mendukung program pompanisasi karena secara langsung dapat mewujudkan swasembada pangan," katanya menjelaskan.
 
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M. Tauchid mengatakan pihaknya sudah menyiapkan pompa dalam mendukung program pompanisasi untuk meningkatkan IP 4 kali tanam dalam setahun.
 
Program pompanisasi itu tentu berdampak positif untuk peningkatan ketersediaan pangan dalam mewujudkan swasembada pangan sehingga kedepannya bisa mengurangi impor pangan dari luar negeri.
 
"Kami minta petugas penyuluh di lapangan jika terjadi kekeringan maka segera melaporkan untuk cepat ditangani brigade pompanisasi di delapan daerah untuk menyelamatkan tanaman padi," katanya menjelaskan.

Baca juga: BPBD Lebak minta nelayan waspada gelombang tinggi di selatan Banten

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024