Dinas Kesehatan Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Kota Cilegon, Banten, Selasa menggelar kegiatan edukasi kepada puluhan kader Posyandu guna edukasi tentang pola hidup bersih dan sehat (PHBS) di tatanan rumah tangga agar bisa mempromotori gerakan hidup sehat di masyarakat.
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Cilegon Hany Seviatry mengatakan, meski pihaknya mengetahui para kader ini sudah lebih dari tujuh tahun, namun edukasi tetap kita lakukan agar lebih cakap dalam pembinaan dan memberikan penjelasan saat mentransfer ilmunya kepada masyarakat.
"Ini suatu kegiatan edukasi untuk para kader, walaupun kita tahu para kader rata-rata sudah lebih dari 7 tahun. Setiap pembinaan di Puskesmas atau di mana pun, kita harapkan para kader lebih paham lagi dan bisa lebih menjelaskan kepada masyarakat tentang manfaat PHBS," kata Hany.
Baca juga: Vaksin dengue disebut solusi preventif untuk lindungi diri dari DBD
Sementara itu, Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Dinkes Kota Cilegon, Rully Kusumawardhani ditemui di lokasi menjelaskan, edukasi PHBS di tatanan rumah tangga sangat penting karena mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.
PHBS juga perlu dilakukan untuk mengantisipasi dan mencegah timbulnya penyakit atau wabah.
Salah satunya dalam mencegah penyakit dan memberantas jentik nyamuk yang jadi penyebab kasus demam berdarah, yang diprediksi akan naik di Juli dan Agustus mendatang.
"Prediksi Juli, Agustus DBD itu naik, makanya harus kita waspadai. Agar supaya jangan sampai jatuh korban jiwa. Masyarakat juga harus ingat jika ada anggota keluarga ada yang demam khas, tidak ada tanda-tanda flu, tiba-tiba demam, itu sebaiknya langsung cek karena dikhawatirkan DBD. Biasanya mual muntah perut ditekan perutnya sakit," kata Rully.
Baca juga: Selama 2024, Dinkes Kota Tangerang temukan 620 kasus DBD
Untuk itu, pihaknya meminta agar para kader aktif mengedukasi masyarakat dari rumah ke rumah.
"Saya minta supaya kader mengedukasi masyarakat agar 3M yakni menguras bak mandi, mengubur barang bekas yang dapat menampung air, menutup penampungan air di rumah dijalankan, gotong royong bersih-bersih lingkungan harus tetap jalan. Kader diharapkan jadi promotor," katanya.
Rully juga mengimbau kepada warga untuk aktif meminta obat abate kepada Puskesmas untuk mencegah perkembangbiakan jentik nyamuk di toren penampungan air yang bisa dilakukan tiap tiga bulan sekali.
"Jadi warga sekarang harus hati-hati, harus rajin membersihkan barang-barang yang sekiranya jadi tempat jentik nyamuk berkembang. Misalnya pada penampungan air AC, dispenser, kulkas, dan lainnya. Untuk yang penampungan besar bisa diberikan abate gratis dari puskesmas yang bisa diberikan setiap tiga bulan. Itu gratis disiapkan puskesmas," katanya.
Baca juga: Belasan warga Cilegon terindikasi terjangkit DBD
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Cilegon Hany Seviatry mengatakan, meski pihaknya mengetahui para kader ini sudah lebih dari tujuh tahun, namun edukasi tetap kita lakukan agar lebih cakap dalam pembinaan dan memberikan penjelasan saat mentransfer ilmunya kepada masyarakat.
"Ini suatu kegiatan edukasi untuk para kader, walaupun kita tahu para kader rata-rata sudah lebih dari 7 tahun. Setiap pembinaan di Puskesmas atau di mana pun, kita harapkan para kader lebih paham lagi dan bisa lebih menjelaskan kepada masyarakat tentang manfaat PHBS," kata Hany.
Baca juga: Vaksin dengue disebut solusi preventif untuk lindungi diri dari DBD
Sementara itu, Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Dinkes Kota Cilegon, Rully Kusumawardhani ditemui di lokasi menjelaskan, edukasi PHBS di tatanan rumah tangga sangat penting karena mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.
PHBS juga perlu dilakukan untuk mengantisipasi dan mencegah timbulnya penyakit atau wabah.
Salah satunya dalam mencegah penyakit dan memberantas jentik nyamuk yang jadi penyebab kasus demam berdarah, yang diprediksi akan naik di Juli dan Agustus mendatang.
"Prediksi Juli, Agustus DBD itu naik, makanya harus kita waspadai. Agar supaya jangan sampai jatuh korban jiwa. Masyarakat juga harus ingat jika ada anggota keluarga ada yang demam khas, tidak ada tanda-tanda flu, tiba-tiba demam, itu sebaiknya langsung cek karena dikhawatirkan DBD. Biasanya mual muntah perut ditekan perutnya sakit," kata Rully.
Baca juga: Selama 2024, Dinkes Kota Tangerang temukan 620 kasus DBD
Untuk itu, pihaknya meminta agar para kader aktif mengedukasi masyarakat dari rumah ke rumah.
"Saya minta supaya kader mengedukasi masyarakat agar 3M yakni menguras bak mandi, mengubur barang bekas yang dapat menampung air, menutup penampungan air di rumah dijalankan, gotong royong bersih-bersih lingkungan harus tetap jalan. Kader diharapkan jadi promotor," katanya.
Rully juga mengimbau kepada warga untuk aktif meminta obat abate kepada Puskesmas untuk mencegah perkembangbiakan jentik nyamuk di toren penampungan air yang bisa dilakukan tiap tiga bulan sekali.
"Jadi warga sekarang harus hati-hati, harus rajin membersihkan barang-barang yang sekiranya jadi tempat jentik nyamuk berkembang. Misalnya pada penampungan air AC, dispenser, kulkas, dan lainnya. Untuk yang penampungan besar bisa diberikan abate gratis dari puskesmas yang bisa diberikan setiap tiga bulan. Itu gratis disiapkan puskesmas," katanya.
Baca juga: Belasan warga Cilegon terindikasi terjangkit DBD
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024