Ketua Karang Taruna (KT) Provinsi Banten Andika Hazrumy memberikan tantangan kepada pengurus organisasi tersebut di Kabupaten Serang untuk mengatasi persoalan sampah dengan melakukan pengelolaan.

Menurut Andika persoalan sampah merupakan persoalan yang memerlukan sentuhan dengan tidak hanya mengandalkan pemerintah daerah saja.

"Karang Taruna bisa berperan aktif di sini (pengelolaan sampah). Saya tunggu proposalnya (pengelolaan sampah)," kata Andika pada diskusi peningkatan kapasitas SDM potensi kesejahteraan sosial Karang Taruna Kabupaten Serang di Aula Dinas Sosial Provinsi Banten, Kota Serang, Kamis.

Baca juga: Ini hasil survei KedaiKOPI untuk Pilkada Kabupaten Serang

Menurut dia, di Kabupaten Serang saat ini persoalan sampah sedang menjadi atensi pemda setempat. Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah sendiri, lanjutnya, telah dengan sangat serius menangani persoalan tersebut. "Kita tahu Pemkab Serang sekarang sedang pembebasan lahan untuk pembangunan TPA (tempat pembuangan akhir) di Mancak," katanya.

Meski begitu, kata Andika, mengingat produksi sampah rumah tangga dan lainnya di Kabupaten Serang yang terdiri dari 29 kecamatan dalam setiap harinya relatif besar, maka dibutuhkan urun rembuk semua pihak untuk menanganinya.

Andika yang juga mantan Wakil Gubernur Banten itu meyakini bahwa sangat tepat jika Karang Taruna terjun ke pengelolaan sampah. Selain karena keberadaan SDM dari kalangan pemuda, hal itu juga dapat menjadi proyek pemberdayaan. "Secara ekonomi dan sosial Karang Taruna akan mendapatkan hasilnya. Secara ekonomi akan ada pemasukan kas dan secara sosial tugas Karang Taruna tercapai," paparnya.

Baca juga: Kemenkes kunjungi keluarga terindikasi kusta di Kota Serang

Sebelumnya Ketua Karang Taruna Kecamatan Kramatwatu Sumarga dalam diskusi tersebut mengungkapkan pihaknya telah melakukan pengelolaan sampah di wilayah Kramatwatu dengan membentuk bank sampah.

"Di bank sampah kami bahkan pembayarannya itu pakai emas, jadi per tahun masyarakat itu ada yang dapat 2 gram dari menabung sampah di bank sampah kami setiap harinya," paparnya.

Namun demikian, diakui Sumarga pihaknya masih banyak menemui kendala dalam melaksanakan program tersebut. Mulai dari masih sulitnya meyakinkan masyarakat untuk ikut program hingga keterbatasan armada pengangkut sampah.

Selain Kecamatan Kramatwatu, dalam acara tersebut juga terungkap sejumlah usaha yang sudah dilakukan Karang Taruna di wilayahnya masing-masing. Mulai dari usaha bengkel sepeda motor hingga budidaya ikan air tawar. Mereka mengaku kegiatan usaha tersebut sangat membantu baik secara ekonomi bagi para anggotanya maupun secara sosial bagi masyarakat di sekitarnya.

"Bengkel motor kami sekarang omsetnya 5-7 juta per bulan. Alhamdulillah selain sebagai pendapatan anggota yang terlibat, pemasukan juga sebagai kas organisasi," kata perwakilan Karang Taruna dari salah satu desa di Kecamatan Ciruas. 

Baca juga: Wakil Ketua MPR dukung istrinya maju di Pilkada Kabupaten Serang

Pewarta: Mulyana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024