Penjabat (Pj) Bupati Lebak Iwan Kurniawan menyebutkan pihaknya akan mengoptimalkan tiga program unggulan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan membebaskan kemiskinan ekstrem serta pengangguran di daerahnya.
"Kami diperintahkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian untuk melaksanakan tiga program unggulan untuk percepatan pembangunan," katanya di Rangkasbitung, Lebak, Banten, Kamis.
Ketiga program unggulan tersebut adalah kewirausahaan, koperasi dan UMKM, pariwisata dan pembangunan infrastruktur.
Program unggulan melibatkan kolaborasi dengan perguruan tinggi, pelaku usaha swasta dan BUMN, serta elemen masyarakat lainnya.
Untuk program mengembangkan kewirausahaan, koperasi dan UMKM diyakini dapat menumbuhkan pertumbuhan ekonomi di masyarakat.
Baca juga: Tol Serang-Panimbang diyakini bisa tumbuhkan wilayah ekonomi baru
Menurut dia, pemerintah daerah kini gencar melakukan kegiatan pelatihan dan pembinaan kewirausahaan juga koperasi dan pelaku UMKM guna meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dan peningkatan kualitas produksi agar bisa bersaing di pasar.
Ia mengatakan pelaku UMKM juga mendapatkan pelatihan digitalisasi agar mampu memasarkan produknya melalui media sosial dan dibantu sertifikasi halal serta perizinan secara gratis.
"Kami fokus kewirausahaan, koperasi dan UMKM, karena juga bisa menyerap tenaga kerja banyak," kata Bupati.
Menurut dia, untuk program sektor pariwisata adalah mendatangkan wisatawan domestik dan mancanegara sebanyak-banyaknya.
Pemerintah daerah akan membangun wisata berbasis Agro Cikapek berupa pengembangan zonasi integrasi zona agrowisata, perkebunan, parkir, area istirahat, investasi dan bisnis, serta homestay.
Baca juga: Genjot ketahanan pangan, petani Lebak percepat tanam padi gogo
Pembangunan wisata yang berada di lahan bekas Cikapek dengan luas puluhan hektare itu adalah bekas lahan hak guna usaha (HGU) perkebunan karet PT The Bantam and Preange yang sudah diberikan kepada pemerintah daerah setempat melalui program Lokasi Prioritas Reforma Agraria (LPRA)
"Pengembangan sektor pariwisata ini dapat menggulirkan perputaran uang dan pendapatan pelaku usaha masyarakat setempat," katanya.
Sedangkan, program unggulan ketiga yakni pembenahan pembangunan infrastruktur berupa jalan, jembatan, irigasi, pasar, dan lainnya.
Selama ini, kondisi infrastruktur perlu dilakukan pembangunan agar memperlancar arus lalu lintas dan peningkatan ekonomi masyarakat.
Jika infrastruktur itu kondisinya baik dipastikan akan memudahkan orang dari luar daerah masuk ke Kabupaten Lebak untuk berinvestasi.
"Kami berharap dengan tiga program unggulan itu dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sehingga bisa menghapus kemiskinan ekstrem nol persen 2024," katanya.
Baca juga: Jelang Idul Adha Polres Lebak terjunkan 60 personel di Operasi Pekat 2024
Sementara itu, Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak Juli Zakiah mengatakan berdasarkan data tahun 2023 jumlah pelaku UMKM tercatat sebanyak 72.485 unit usaha dan diharapkan tahun ini meningkat melalui pembinaan dan pelatihan produk unggulan daerah.
Selama ini, pelaku UMKM di Kabupaten Lebak belum memiliki produk unggulan daerah berbasis potensi alam dari hasil pertanian, perkebunan, pertambangan, peternakan dan perikanan.
Saat ini, menurut dia, pelaku UMKM yang mengembangkan produk berbasis alam, seperti gula aren, gula semut, kerajinan bambu, keripik singkong, ubi, kerupuk emping, kerupuk gadung, sale pisang, kerupuk ikan, baso ikan dan abon ikan belum berlisensi produk unggulan daerah.
"Kami berharap ke depannya pelaku UMKM dapat mengelola produk berbasis potensi alam menjadi produk unggulan daerah, sehingga mampu menggenjot ekonomi masyarakat sekaligus menghapus kemiskinan ekstrem," katanya.
Baca juga: Pemkab Lebak sosialisasikan PBM untuk perkuat kerukunan beragama
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
"Kami diperintahkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian untuk melaksanakan tiga program unggulan untuk percepatan pembangunan," katanya di Rangkasbitung, Lebak, Banten, Kamis.
Ketiga program unggulan tersebut adalah kewirausahaan, koperasi dan UMKM, pariwisata dan pembangunan infrastruktur.
Program unggulan melibatkan kolaborasi dengan perguruan tinggi, pelaku usaha swasta dan BUMN, serta elemen masyarakat lainnya.
Untuk program mengembangkan kewirausahaan, koperasi dan UMKM diyakini dapat menumbuhkan pertumbuhan ekonomi di masyarakat.
Baca juga: Tol Serang-Panimbang diyakini bisa tumbuhkan wilayah ekonomi baru
Menurut dia, pemerintah daerah kini gencar melakukan kegiatan pelatihan dan pembinaan kewirausahaan juga koperasi dan pelaku UMKM guna meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dan peningkatan kualitas produksi agar bisa bersaing di pasar.
Ia mengatakan pelaku UMKM juga mendapatkan pelatihan digitalisasi agar mampu memasarkan produknya melalui media sosial dan dibantu sertifikasi halal serta perizinan secara gratis.
"Kami fokus kewirausahaan, koperasi dan UMKM, karena juga bisa menyerap tenaga kerja banyak," kata Bupati.
Menurut dia, untuk program sektor pariwisata adalah mendatangkan wisatawan domestik dan mancanegara sebanyak-banyaknya.
Pemerintah daerah akan membangun wisata berbasis Agro Cikapek berupa pengembangan zonasi integrasi zona agrowisata, perkebunan, parkir, area istirahat, investasi dan bisnis, serta homestay.
Baca juga: Genjot ketahanan pangan, petani Lebak percepat tanam padi gogo
Pembangunan wisata yang berada di lahan bekas Cikapek dengan luas puluhan hektare itu adalah bekas lahan hak guna usaha (HGU) perkebunan karet PT The Bantam and Preange yang sudah diberikan kepada pemerintah daerah setempat melalui program Lokasi Prioritas Reforma Agraria (LPRA)
"Pengembangan sektor pariwisata ini dapat menggulirkan perputaran uang dan pendapatan pelaku usaha masyarakat setempat," katanya.
Sedangkan, program unggulan ketiga yakni pembenahan pembangunan infrastruktur berupa jalan, jembatan, irigasi, pasar, dan lainnya.
Selama ini, kondisi infrastruktur perlu dilakukan pembangunan agar memperlancar arus lalu lintas dan peningkatan ekonomi masyarakat.
Jika infrastruktur itu kondisinya baik dipastikan akan memudahkan orang dari luar daerah masuk ke Kabupaten Lebak untuk berinvestasi.
"Kami berharap dengan tiga program unggulan itu dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sehingga bisa menghapus kemiskinan ekstrem nol persen 2024," katanya.
Baca juga: Jelang Idul Adha Polres Lebak terjunkan 60 personel di Operasi Pekat 2024
Sementara itu, Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak Juli Zakiah mengatakan berdasarkan data tahun 2023 jumlah pelaku UMKM tercatat sebanyak 72.485 unit usaha dan diharapkan tahun ini meningkat melalui pembinaan dan pelatihan produk unggulan daerah.
Selama ini, pelaku UMKM di Kabupaten Lebak belum memiliki produk unggulan daerah berbasis potensi alam dari hasil pertanian, perkebunan, pertambangan, peternakan dan perikanan.
Saat ini, menurut dia, pelaku UMKM yang mengembangkan produk berbasis alam, seperti gula aren, gula semut, kerajinan bambu, keripik singkong, ubi, kerupuk emping, kerupuk gadung, sale pisang, kerupuk ikan, baso ikan dan abon ikan belum berlisensi produk unggulan daerah.
"Kami berharap ke depannya pelaku UMKM dapat mengelola produk berbasis potensi alam menjadi produk unggulan daerah, sehingga mampu menggenjot ekonomi masyarakat sekaligus menghapus kemiskinan ekstrem," katanya.
Baca juga: Pemkab Lebak sosialisasikan PBM untuk perkuat kerukunan beragama
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024