Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCKTR) Provinsi Sumatera Barat mengebut pembersihan material longsor yang menimbun badan jalan penghubung Padang-Bukittinggi via Malalak, Kabupaten Agam.
Kepala Dinas BMCKTR Sumbar, Era Sukma menyebut hingga Ahad pukul 11.00 WIB, pihaknya sudah berhasil membersihkan sebagian material longsor di jalur Malalak dan jalan tersebut telah bisa dilalui oleh kendaraan roda dua.
"Sekarang alat masih bekerja dan diharapkan pukul 13.00 WIB jalan Padang-Bukittinggi via Malalak sudah bisa dilewati kendaraan besar," katanya.
Jalan Malalak diharapkan menjadi jalan utama sementara penghubung Bukittinggi-Padang dan sebaliknya karena jalur utama via Lembah Anai putus total disebabkan badan jalan tergerus banjir.
Baca juga: 14 orang meninggal dunia akibat banjir bandang di Sumbar
Gubernur Sumbar Mahyeldi menyebut telah memerintahkan jajarannya untuk secepatnya membersihkan materi longsor di jalur Malalak karena jalur itu akan digunakan sebagai jalur utama penghubung Padang-Bukittinggi untuk sementara.
"Fokus kita sekarang untuk membersihkan jalur Malalak karena menjadi jalur yang paling dekat menghubungkan Bukittinggi dan Padang," katanya.
Ia menyebut untuk memulihkan jalur utama Padang-Bukittinggi via Lembah Anai membutuhkan waktu yang cukup lama karena seluruh badan jalan tergerus dan runtuh karena banjir.
Selain melalui Malalak jalur Padang-Bukittinggi bisa dilewati melalui Solok, namun pada pukul 11.00 WIB jalur itu tepatnya di Sitinjau Lauik macet parah karena beberapa truk dan bus mengalami kerusakan sehingga menghalangi jalan.
Banjir yang melanda Sumatera Barat pada Sabtu (11/5) malam mengakibatkan sejumlah infrastruktur jalan dan jembatan pada beberapa daerah terputus.
Salah satu yang terparah terjadi di Silaiang, Kabupaten Tanah Datar. Jalan negara penghubung Bukittinggi dengan Padang itu runtuh tergerus arus Sungai Batang Anai sehingga putus total.
Baca juga: 256 warga Agam terdampak banjir lahar dingin Gunung Marapi
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
Kepala Dinas BMCKTR Sumbar, Era Sukma menyebut hingga Ahad pukul 11.00 WIB, pihaknya sudah berhasil membersihkan sebagian material longsor di jalur Malalak dan jalan tersebut telah bisa dilalui oleh kendaraan roda dua.
"Sekarang alat masih bekerja dan diharapkan pukul 13.00 WIB jalan Padang-Bukittinggi via Malalak sudah bisa dilewati kendaraan besar," katanya.
Jalan Malalak diharapkan menjadi jalan utama sementara penghubung Bukittinggi-Padang dan sebaliknya karena jalur utama via Lembah Anai putus total disebabkan badan jalan tergerus banjir.
Baca juga: 14 orang meninggal dunia akibat banjir bandang di Sumbar
Gubernur Sumbar Mahyeldi menyebut telah memerintahkan jajarannya untuk secepatnya membersihkan materi longsor di jalur Malalak karena jalur itu akan digunakan sebagai jalur utama penghubung Padang-Bukittinggi untuk sementara.
"Fokus kita sekarang untuk membersihkan jalur Malalak karena menjadi jalur yang paling dekat menghubungkan Bukittinggi dan Padang," katanya.
Ia menyebut untuk memulihkan jalur utama Padang-Bukittinggi via Lembah Anai membutuhkan waktu yang cukup lama karena seluruh badan jalan tergerus dan runtuh karena banjir.
Selain melalui Malalak jalur Padang-Bukittinggi bisa dilewati melalui Solok, namun pada pukul 11.00 WIB jalur itu tepatnya di Sitinjau Lauik macet parah karena beberapa truk dan bus mengalami kerusakan sehingga menghalangi jalan.
Banjir yang melanda Sumatera Barat pada Sabtu (11/5) malam mengakibatkan sejumlah infrastruktur jalan dan jembatan pada beberapa daerah terputus.
Salah satu yang terparah terjadi di Silaiang, Kabupaten Tanah Datar. Jalan negara penghubung Bukittinggi dengan Padang itu runtuh tergerus arus Sungai Batang Anai sehingga putus total.
Baca juga: 256 warga Agam terdampak banjir lahar dingin Gunung Marapi
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024