Sahabat Relawan Indonesia (SRI) menyebutkan dua warga Badui Dalam Kabupaten Lebak,  Provinsi Banten teridentifikasi positif kasus demam berdarah dengue (DBD) setelah dilakukan pengambilan sampel darah di daerah itu.
 
"Kedua warga Badui Dalam itu perempuan bernama Siti (17) dan laki-laki Mani (14)," kata Ketua Koordinator SRI Muhammad Arif Kirdiat saat dikonfirmasi di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Sabtu.
 
Kedua warga Badui Dalam itu berdasarkan hasil penelitian Laboratorium Kesehatan di Kota Serang dinyatakan positif DBD, sedangkan saat ini antara lain dilakukan pengobatan dan pemasangan infus.
 
Pengambilan sampel darah kepada dua warga Badui yang tinggal di Kampung Cibeo, Desa Kanekes, Kabupaten Lebak berjalan lancar.

Baca juga: 18 warga Badui jalani pengobatan TBC selama enam bulan
 
Atas izin tokoh adat Cibeo, kemudian Koordinator SRI, bidan, serta perawat melakukan pengambilan sampel darah warga tersebut dengan mendatangi Kampung Cibeo. Masyarakat Badui Dalam saat ini masih melaksanakan ritual Kawalu sehingga tidak diperbolehkan warga luar masuk pemukiman tersebut.
 
Sebetulnya, kata Arif, warga Badui Dalam di Kampung Cibeo mengalami demam berjumlah delapan orang.
 
Namun, oleh petugas relawan hanya dua warga Badui Dalam yang dilakukan pengambilan sampel darah sesuai dengan ketersediaan kantong darah, sedangkan enam lainnya belum dilakukan pengambilan sampel darah.
 
"Kami berharap enam warga Badui Dalam lainnya bisa dilakukan pengambilan sampel darah, karena mereka juga mengalami tubuhnya suhu demam," kata dia.

Baca juga: Empat balita di Badui ditemukan berstatus stunting
 
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Rein Rondonuwu menilai kenaikan kasus DBD dalam beberapa waktu belakangan ini belum mencapai titik maksimal dan diprediksi kenaikan kasus dengue masih berlanjut.
 
Berdasarkan laporan per 26 Maret atau pekan ke-13 kasus dengue di Indonesia dilaporkan mencapai 53.131 orang, dengan 404 orang dilaporkan meninggal.

"Hasil pantauan kami terus meningkat. Tapi belum sampai titik maksimal. Nampaknya, potensi kenaikan masih akan terjadi, mungkin sampai musim pancaroba mendatang,” katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta.

Baca juga: Padi huma masih jadi andalan pangan masyarakat Lebak

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024