Rektor Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Prof Yuda Taruna mengatakan Artificial Intelligence (AI) menawarkan peluang besar untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. 

Kemampuan AI dalam mengolah data dalam skala besar dan menganalisis pola-pola kompleks dalam lingkungan memungkinkan pengidentifikasian ancaman secara lebih akurat serta pemodelan dampak dari berbagai kebijakan lingkungan. 

AI juga dapat digunakan untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam dan mengembangkan solusi-solusi inovatif dalam pengelolaan lingkungan. 

"Kami memandang potensi teknologi kecerdasan buatan untuk mendorong akuntan dalam pengembangan diri mereka dan memberikan dampak positif pada keberlanjutan lingkungan,” kata Prof Yuda dalam keterangannya.

Baca juga: Unika Atma Jaya kerjasama pendidikan fast track dengan kampus di Italia

Terkait dengan dunia akuntansi, pemanfaatan AI dalam konservasi lingkungan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengukuran, pelaporan, dan evaluasi efisiensi dari berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan atau entitas ekonomi lainnya terhadap lingkungan. 

"Integrasi AI dengan bidang akuntansi dapat menjadi alat yang kuat dalam mendukung inisiatif menjaga keberlanjutan lingkungan," ujarnya.

Sebelumnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (FEB UAJ) bersama Forum Dosen Akuntansi Perguruan Tinggi DKI Jakarta (FDAPT) dan Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Pendidik (IAI KAPd) melaksanakan Konferensi Ilmiah Akuntansi ke-XI (KIA XI). 

KIA di tahun ini mengangkat tema besar dengan pendekatan multidisiplin dan interdisiplin yang berjudul “How Do Accountants Contribute to Environmental Sustainability by Leveraging Artificial Intelligence”. Kegiatan ini diadakan pada Kamis (7/3) hingga  Jumat (8/3) di Gedung Yustinus lt. 15, Kampus Semanggi

KIA XI merupakan konferensi internasional pertama untuk akuntansi yang diadakan oleh FEB UAJ. KIA XI juga didukung oleh 29 perguruan tinggi Dalam Negeri dan 1 perguruan tinggi Luar Negeri yaitu Filipina. 

Baca juga: Atma Jaya Jakarta resmikan Kapel Santo Albertus Magnus

KIA XI mengangkat tiga isu utama masa kini terkait teknologi, lingkungan, dan akuntansi menghadirkan narasumber kredibel dari berbagai institusi seperti Prof. Dr. Csutora Maria dari Corvinus University of Budapest, Prof. Yung Tsan Jou dari Chung Yuan Christian University, Roy Lo selaku Managing Partner ShineWing Hong Kong, Dr. Christina Juliana, CPMA, AseanCPA, CertDA selaku dosen prodi Akuntansi UAJ serta Istini T. Siddharta selaku Ketua Dewan Standar Keberlanjutan, IAI. 

Nezar Patria selaku Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia menjelaskan negara tengah mempertimbangkan peran AI dalam mendorong ekonomi hijau dan masa depan berkelanjutan untuk mencapai visi utama Indonesia Emas 2045. 

“Visi Indonesia Emas 2045 bukan hanya tentang kemakmuran ekonomi tetapi juga tentang menciptakan masa depan yang berkelanjutan bagi anak-anak kita dan generasi mendatang. Ini tentang memanfaatkan kekuatan teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas dan inovasi di berbagai bidang,” kata Nezar Patria.

Sebagai konferensi internasional untuk akuntan pertama yang diadakan oleh UAJ, KIA XI mendapatkan dukungan dari beberapa sponsor yang meliputi Certified Public Accountant (CPA) Australia, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WIKA Beton), PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), Bank Ina, Gayatri, Asuransi Wahana Tata. 

Baca juga: Universitas Atma Jaya Resmikan Kampus III Di BSD

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024