Sejumlah petani sayuran di Kabupaten Lebak, Banten mampu memenuhi permintaan pasar Induk Tanah Tinggi Tangerang sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah ini.
 
"Kami setiap sore memasok sayuran ke Pasar Induk Tanah Tinggi Kota Tangerang," kata H Yanto (60) seorang petani di Bojongleles Kabupaten Lebak, Senin.
 
Produksi sayuran yang dipasok ke Pasar Induk Tanah Tinggi Kota Tangerang untuk hari ini sebanyak dua ton terdiri dari ketimun satu ton dan paria/pare satu ton.
 
Harga ketimun dijual Rp5.000/kilogram dan paria Rp6.000/kilogram, sehingga menghasilkan pendapatan ekonomi Rp11 juta.
 
"Kami memanen sayuran itu hampir satu bulan dan setiap bisa memasok ke pasar rata-rata dua ton," katanya menjelaskan.

Baca juga: Petani di Lebak senang usaha pertanian pangan menguntungkan
 
Menurut dia, dirinya memasok aneka sayuran ke Pasar Induk Tanah Tinggi, karena sudah menjalin kerja sama. Sebab, modal untuk produksi tanaman sayuran dan hasil panennya itu dijual ke mereka.
 
Produksi aneka sayuran yang dipasok ke pasar itu seluas empat hektare ditanami ketimun, paria, oyong, dan kacang panjang.
 
"Kami dari panen aneka sayuran bisa meraup keuntungan hingga ratusan juta rupiah juga bisa memperkerjakan sebanyak 15 orang di lahan garapan empat hektare," katanya menjelaskan.
 
Begitu juga petani lainnya, Yana (55) warga Warunggunung Kabupaten Lebak mengatakan dirinya bisa memenuhi permintaan pasar sekitar dua sampai tiga ton per hari dengan produksi  aneka sayuran di antaranya  paria, timun, oyong, kacang panjang, terong, dan kukuk.

Baca juga: Kerajinan opak ketan di Lebak tumbuhkan ekonomi masyarakat
 
Produksi aneka sayuran itu dipasok ke Pasar Induk Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
 
Bahkan, para penampung setiap sore hari mendatangi petani di Blok Kanaga Warunggunung dan sekitarnya dengan menggunakan angkutan bak terbuka untuk mengambil aneka sayuran yang sudah disiapkan petani.
 
"Kami hari ini memasok ketimun dan kacang panjang sebanyak dua ton dengan menghasilkan pendapatan Rp12 juta," katanya menjelaskan.
 
Sukari (45), seorang tengkulak mengaku dirinya setiap hari memasok  aneka tanaman sayuran ke Pasar Induk Tanah Tinggi, Tangerang hingga mencapai lima ton/hari dari sejumlah kecamatan di Kabupaten Lebak, karena sudah menjadi langganan.
 
"Kami selama belasan tahun sebagai penampung tentu memberikan kontribusi ekonomi bagi petani dan masyarakat," katanya.
 
Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Dede Iskandar mengajak petani agar mengembangkan aneka tanaman aneka sayuran, karena permintaan pasar cenderung meningkat dan menguntungkan. 
 
"Kami baru mencatat dari 28 kecamatan, baru lima kecamatan yang menjadi andalan ekonomi produksi tanaman sayuran dataran rendah," kata Deni.

Baca juga: Jelang Ramadhan, omzet pedagang petai di Lebak Banten meningkat

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024