Executive Vice President Digital Business & Technology, PT Telkom Indonesia Komang Budi Aryasa menyebutkan 31 ribu lebih pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Jabodetabek-Banten aktif bergabung di platform Pasar Digital (PaDi) UMKM.
"Untuk pelaku UMKM Jabodetabek-Banten tercatat ada sebanyak 31 ribu bergabung dengan PaDI UMKM," kata Komang usai menghadiri acara bertajuk, "Business Matching PaDI UMKM Jabodetabek-Banten 2024 di Tangerang, Kamis.
Menurutnya, perkembangan sektor usaha kecil menengah yang bergabung dalam platform PaDI ini terus mengalami peningkatan. Bahkan, kata dia, pasca pandemi COVID-19 UMKM di Indonesia terjadi tren peningkatan yang positif.
"Setelah Indonesia dihantam masa pandemi COVID-19 memang terjadi peningkatan, khususnya sektor UMKM. Di tahun 2023 lalu saja nilai transaksinya mengalami peningkatan sebesar Rp5,5 triliun pada platform PaDI itu," katanya.
Baca juga: Kementerian BUMN dan BPKP teken kerja sama kuatkan tata kelola BUMN
Ia menyebutkan, PaDI UMKM ini merupakan wujud nyata dari upaya Kementerian BUMN menjaring UMKM di Indonesia. Platform tersebut bertujuan untuk meningkatkan daya saing UMKM menuju pasar global dengan memanfaatkan teknologi.
"Saya pikir saat ini masih banyak juga UMKM yang belum bergabung, maka kami mengajak untuk ikut serta dalam program PaDI ini. Begitu pula teman-teman di BUMN kita optimalkan lagi tentang transaksi yang akan dibutuhkan," ujarnya.
Selain tingkat keikutsertaan UMKM pada platform PaDI, nilai transaksi sektor usaha kecil menengah ini juga mengalami peningkatan, yang mana sejak bulan Januari 2024 saja terdapat Rp148 miliar.
"Nilai transaksi itu hanya periode dalam satu bulan saja yaitu Januari 2024. Tapi impact dari satu bulan ini akan terus bergulir," ungkapnya.
Baca juga: Diskominfo Kota Tangerang sosialisasikan internet sehat ke pelaku UMKM
Pada kesempatan tersebut, Komang menyebutkan bahwa acara business matching PaDI UMKM merupakan sarana bagi para pelaku UMKM untuk memperluas pasar dan memperkenalkan produknya kepada para pembeli.
Selain itu, PaDI UMKM merupakan marketplace yang menyediakan produk-produk pilihan dari para vendor UMKM Indonesia yang telah dikurasi agar dapat memenuhi standar kebutuhan pengadaan perusahaan BUMN.
"Harapan kita sebetulnya untuk bisa membawa sektor UMKM go global, seperti beberapa aktivitas kita untuk bisa mengangkat beberapa produk itu dapat diekspor ke luar negeri," kata dia.
Baca juga: Permintaan kerupuk Asoy di Lebak meningkat jelang Ramadhan
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
"Untuk pelaku UMKM Jabodetabek-Banten tercatat ada sebanyak 31 ribu bergabung dengan PaDI UMKM," kata Komang usai menghadiri acara bertajuk, "Business Matching PaDI UMKM Jabodetabek-Banten 2024 di Tangerang, Kamis.
Menurutnya, perkembangan sektor usaha kecil menengah yang bergabung dalam platform PaDI ini terus mengalami peningkatan. Bahkan, kata dia, pasca pandemi COVID-19 UMKM di Indonesia terjadi tren peningkatan yang positif.
"Setelah Indonesia dihantam masa pandemi COVID-19 memang terjadi peningkatan, khususnya sektor UMKM. Di tahun 2023 lalu saja nilai transaksinya mengalami peningkatan sebesar Rp5,5 triliun pada platform PaDI itu," katanya.
Baca juga: Kementerian BUMN dan BPKP teken kerja sama kuatkan tata kelola BUMN
Ia menyebutkan, PaDI UMKM ini merupakan wujud nyata dari upaya Kementerian BUMN menjaring UMKM di Indonesia. Platform tersebut bertujuan untuk meningkatkan daya saing UMKM menuju pasar global dengan memanfaatkan teknologi.
"Saya pikir saat ini masih banyak juga UMKM yang belum bergabung, maka kami mengajak untuk ikut serta dalam program PaDI ini. Begitu pula teman-teman di BUMN kita optimalkan lagi tentang transaksi yang akan dibutuhkan," ujarnya.
Selain tingkat keikutsertaan UMKM pada platform PaDI, nilai transaksi sektor usaha kecil menengah ini juga mengalami peningkatan, yang mana sejak bulan Januari 2024 saja terdapat Rp148 miliar.
"Nilai transaksi itu hanya periode dalam satu bulan saja yaitu Januari 2024. Tapi impact dari satu bulan ini akan terus bergulir," ungkapnya.
Baca juga: Diskominfo Kota Tangerang sosialisasikan internet sehat ke pelaku UMKM
Pada kesempatan tersebut, Komang menyebutkan bahwa acara business matching PaDI UMKM merupakan sarana bagi para pelaku UMKM untuk memperluas pasar dan memperkenalkan produknya kepada para pembeli.
Selain itu, PaDI UMKM merupakan marketplace yang menyediakan produk-produk pilihan dari para vendor UMKM Indonesia yang telah dikurasi agar dapat memenuhi standar kebutuhan pengadaan perusahaan BUMN.
"Harapan kita sebetulnya untuk bisa membawa sektor UMKM go global, seperti beberapa aktivitas kita untuk bisa mengangkat beberapa produk itu dapat diekspor ke luar negeri," kata dia.
Baca juga: Permintaan kerupuk Asoy di Lebak meningkat jelang Ramadhan
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024