Tangerang (ANTARA) - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo meninjau operation dan fasilitas pelayanan utama di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten pada Senin.
Kegiatan pemeriksaan lapangan ini, dilakukan terhadap seluruh fasilitas utama pelayanan pengguna jasa transportasi udara setelah ditransformasi secara menyeluruh di Bandara Soetta untuk memberikan daya tarik bagi masyarakat hingga wisatawan mancanegara.
"Mulai dari melihat operation center dan sekarang melihat perubahan yang terjadi di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Jadi kita berkomitmen selama musim Nataru ini," ucapnya di Tangerang, Senin.
Dalam kesempatan itu, Wamen BUMN melihat secara langsung sejumlah pendukung layanan arus mudik dan balik periode Natal hingga Tahun Baru 2025 untuk memastikan kelayakannya.
Baca juga: Jumlah penumpang libur Natal dan Tahun Baru tembus 6 juta
Mulai dari pengecekan ruang kendali pendukung hingga pusat kendali utama. Di sejumlah kesempatan itu, ia juga menyempatkan untuk mengecek kesiapan maskapai penerbangan nasional seperti Garuda Indonesia serta AirNav sebagai Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan di Indonesia (LPPNPI).
"Garuda Indonesia dan GMF juga Angkasa Pura kami sudah cek, mulai dari melihat operation center hingga pelayanan di area Terminal 3 Bandara Internasional Soetta," ujarnya.
Ia mengatakan, dari sisi transportasi wajah Bandara Soekarno Hatta yang dicanangkan oleh InJourney itu kini telah selesai dan berfungsi dengan baik sesuai dengan rencana awal yaitu menjadikan bandara sebagai wajah bangsa atau gateway of the nation.
"Kita ingin, Soetta sebagai pintu gerbang bangsa Indonesia ini bisa jadi kebanggaan bersama dan kita mengintegrasikan sebagai hutan trofis dan menonjolkan karya seni. Dan kita dorong agar bandara ini menjadi bandara yang berkelas global," ungkapnya.
Kartika juga menyebutkan, bahwa secara keseluruhan mulai dari layanan dan kesiapan maskapai penerbangan yang ada sudah baik dan aman. Dimana, seperti Garuda Indonesia ke seluruh armada pesawatnya dalam kondisi layak terbang.
"Dan yang pasti situasi ruangan seperti ac di lingkup terminal lebih dingin, karena itu yang paling utama kita perbaiki. Dan kita lihat suasananya juga berbeda," papar dia.