Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Tangerang Achmad Muchlis menyebut sejak periode Februari 2024, sebanyak 600 warga di wilayah itu terserang penyakit demam berdarah dengue (DBD), dan empat orang diantaranya meninggal dunia.

"Periode Februari terdapat 600 kasus DBD. Dari kasus itu ada empat kasus (orang) meninggal dunia," kata Muclis di Tangerang, Selasa.

Ia menyebutkan terjadinya lonjakan kasus DBD pada awal tahun 2024, tergolong tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sejak awal  Januari terdapat kurang lebih 500-600 kasus.

Jumlah tersebut, hampir menyamai jumlah kasus pada Februari yang mencapai 600 kasus. Jika ditotal secara keseluruhan dalam dua bulan terakhir mencapai 1.200 kasus DBD.

"Jadi, jumlah 600 kasus itu pada Januari dan Februari 2024, jumlahnya hampir sama, yaitu 600 kasus," katanya.

Baca juga: Kasus DBD di Kota Tangerang awal tahun menurun

Ia menyampaikan kasus DBD dialami oleh segala usia, mulai dari anak-anak hingga orang lanjut usia (lansia). Dari seluruh pasien DBD itu dilakukan perawatan di seluruh fasilitas kesehatan daerah, baik puskesmas maupun rumah sakit (RS).

Dari jumlah kasus DBD yang tercatat selama dua bulan terakhir itu, terdapat empat pasien dilaporkan meninggal dunia. "Ada empat pasien DBD meninggal dunia. Keempat korban meninggal itu dari wilayah Panongan, Jambe dan Cikupa," ujarnya.

Dia mengungkapkan dengan adanya peningkatan kasus DBD tersebut, pihaknya menginstruksikan seluruh fasilitas kesehatan, baik Puskesmas dan rumah sakit milik daerah untuk meningkatkan kesiapsiagaan guna memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Baca juga: Dinkes Lebak catat 773 kasus DBD, empat di antaranya meninggal

Pihaknya juga memerintahkan kepada para petugas penyuluh kesehatan di tingkat kecamatan agar bisa memberikan sosialisasi tentang pencegahan dan bahayanya penyakit yang disebabkan oleh nyamuk aedes aegypti tersebut.

"Di seluruh tempat kesehatan kita sudah siapkan obat-obatan, pengasapan (fogging) nyamuk dan fasilitas pencegah DBD lainnya. Bahkan, kita sudah berkoordinasi agar seluruh puskesmas dan RS milik daerah serta swasta bersiaga," ucapnya.

Ia mengingatkan masyarakat setempat agar dapat memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar, seperti selalu mengecek tempat penampungan air yang bisa menjadi perkembangan jentik nyamuk dan selalu menerapkan gerakan 3M plus, yakni menguras, menutup serta mengubur.

"Kami mengimbau masyarakat untuk memeriksa jentik di rumah masing-masing (satu rumah satu jumantik) untuk menurunkan kasus DBD ini," kata dia.

Baca juga: Dinkes Kota Serang minta warga intensifkan berantas sarang nyamuk

Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024