Tangerang, 18/10 (Antara) - Aparat Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten, telah merampungkan sekitar 150 hektare kawasan kumuh dari 242 hektare hasil pendataan sejak tahun 2011.

"Ini merupakan kerja keras dan upaya untuk memperbaiki lingkungan agar warga dapat tinggal di areal yang telah tertata dengan baik," kata Kepala Bidang Perencanaan dan Prasarana Wilayah (Praswil) Bapeda Pemkab Tangerang Erwin Mawandi di Tangerang, Rabu.

Erwin mengatakan upaya mengurangi kawasan kumuh tersebut mendapat apresiasi positif dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPU-Pera).

Dia mengatakan bahwa daerah ini masuk dalam nominasi 30 kabupaten di Indonesia yang dianggap berhasil dalam penanganan kawasan kumuh.

Nominasi tersebut setelah panitia dari pemerintah pusat yang telah melakukan seleksi dari 500 kabupaten di Indonesia.

Namun pihaknya dalam waktu dekat turut memamerkan realisasi program penanganan kawasan kumuh tersebut di Jakarta.

Untuk itu, Pemkab Tangerang menampilkan penanganan kawasan kumuh melalui program Gerakan Bersama Rakyat Atasi Kawasan Padat Kumuh dan Miskin (Gebrak Pakumis) karena telah menata Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji.

Menurut dia, bahwa pameran tersebut terkait peringatan Hari Habitat Dunia (HBD) pada 30 Oktober 2017.

Dia menambahkan penanganan kawasan kumuh akan diselesaikan seluas 242 hektare pada tahun 2019 karena telah ada perencanaan yang matang.

"Nominasi penanganan kawasan kumuh dapat diperoleh karena komitmen serius dari Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar," katanya.

Erwin mengatakan pihaknya mengutip jargon KemenPU-Pera 100-0-100 bahwa 100 persen penduduk harus mendapatkan air bersih, nol persen kawasan kumuh dan 100 persen warga memiliki akses pada sektor sanitasi.

Pihaknya telah fokus untuk penanganan kawasan kumuh, terutama di wilayah pesisir di Kecamatan Sukadiri, Mauk, Kronjo, Pakuhaji, Kresek, Teluknaga dan Kecamatan Kosambi.

Pewarta: Adityawarman

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017