Serang (Antara News) - Tiga program prioritas pembangunan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Banten 2017-2022 ditargetkan selesai dalam waktu tiga tahun kedepan, yakni infrastruktur, pendidikan dan kesehatan.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Banten Hudaya di Serang, Senin, mengatakan hasil rapat evaluasi pembahasan RPJMD Banten 2017-2022 bersama gubernur dan dinas terkait, ada beberapa catatan yang perlu diperbaiki kaitannya dengan target-target yang dimita gubernur untuk diselesaikan dalam waktu tiga tahun kedepan.
"Ada beberapa catatan untuk diperbaiki, dalam waktu dua hari kedepan diperbaiki dan segera disampaikan ke DPRD Banten," kata Hudaya usai rapat kordinasi pembahasan RPJMD Banten di pendopo gubernur.
Ia mengatakan, draft RPJMD tersebut perlu diperbaiki karena menyangkut keselarasan dan indikator program yang harus diperbaiki agar sesuai dengan visi dan misi, tujuan program, sasaran, arah kebijakan strategis serta program yang harus diselaraskan.
"Untuk prioritas masih pada tiga hal pokok yakni pendidikan, kesehatan dan infrastruktur. Pak gubernur minta dalam tiga tahun program prioritas itu diselesaikan," kata Hudaya.
Ia mencontohkan dalam bidang pendidikan yakni terkait pembangunan ruang kelas baru (RKB) misalnya dalam target pembangunan 2000 unit ruang kelas baru, hal tersebut harus dibuat target dalam tiga tahun harus diselesaikan.
"Nah ini harus jelas pembagiannya setiap tahun berapa, anggarannya seperti apa. Ini harus diperjelas dan diselaraskan," kata Hudaya.
Kemudian soal pembangunan jalan, kata dia, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) harus mencanangkan rencana pembangunan jalan sesuai dengan kebutuhan dan luas wilayah di Banten sesuai dengan kewenangan provinsi.
"Pak gubernur meminta PUPR mencermati kebutuhan jalan seiring dengan kebutuhan luas wilayah. Apakah sudah memadai atau belum, kalau belum harus dibangun. Termasuk kaitannya dengan peningkatan jalan desa atau kecamatan yang menjadi exiting jalan tol Serang-Panimbang," katanya.
Sedangkan dalam bidang kesehatan, kata dia, sebelumnya Pemprov Banten akan membangun rumah sakit jiwa, tetapi digantikan dengan pusat rehabilitasi ketergantungan obat dan termasuk didalamnya untuk orang penderita gangguan jiwa.
"Nanti akan dibangun secara terpusat dengan luas lahan sekitar 10 hektare," kata Hudaya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Banten Hudaya di Serang, Senin, mengatakan hasil rapat evaluasi pembahasan RPJMD Banten 2017-2022 bersama gubernur dan dinas terkait, ada beberapa catatan yang perlu diperbaiki kaitannya dengan target-target yang dimita gubernur untuk diselesaikan dalam waktu tiga tahun kedepan.
"Ada beberapa catatan untuk diperbaiki, dalam waktu dua hari kedepan diperbaiki dan segera disampaikan ke DPRD Banten," kata Hudaya usai rapat kordinasi pembahasan RPJMD Banten di pendopo gubernur.
Ia mengatakan, draft RPJMD tersebut perlu diperbaiki karena menyangkut keselarasan dan indikator program yang harus diperbaiki agar sesuai dengan visi dan misi, tujuan program, sasaran, arah kebijakan strategis serta program yang harus diselaraskan.
"Untuk prioritas masih pada tiga hal pokok yakni pendidikan, kesehatan dan infrastruktur. Pak gubernur minta dalam tiga tahun program prioritas itu diselesaikan," kata Hudaya.
Ia mencontohkan dalam bidang pendidikan yakni terkait pembangunan ruang kelas baru (RKB) misalnya dalam target pembangunan 2000 unit ruang kelas baru, hal tersebut harus dibuat target dalam tiga tahun harus diselesaikan.
"Nah ini harus jelas pembagiannya setiap tahun berapa, anggarannya seperti apa. Ini harus diperjelas dan diselaraskan," kata Hudaya.
Kemudian soal pembangunan jalan, kata dia, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) harus mencanangkan rencana pembangunan jalan sesuai dengan kebutuhan dan luas wilayah di Banten sesuai dengan kewenangan provinsi.
"Pak gubernur meminta PUPR mencermati kebutuhan jalan seiring dengan kebutuhan luas wilayah. Apakah sudah memadai atau belum, kalau belum harus dibangun. Termasuk kaitannya dengan peningkatan jalan desa atau kecamatan yang menjadi exiting jalan tol Serang-Panimbang," katanya.
Sedangkan dalam bidang kesehatan, kata dia, sebelumnya Pemprov Banten akan membangun rumah sakit jiwa, tetapi digantikan dengan pusat rehabilitasi ketergantungan obat dan termasuk didalamnya untuk orang penderita gangguan jiwa.
"Nanti akan dibangun secara terpusat dengan luas lahan sekitar 10 hektare," kata Hudaya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017