Keluarga lumpuh di Kabupaten Lebak, Banten berawal dari lemas dan bagian punggung, kaki , tangan kesakitan berlebihan disertai kepala pusing juga penglihatan mata kabut sehingga organ tubuhnya tidak bisa digerakkan .
"Semuanya, isteri, anak dan adik ipar itu mengalami gejala yang sama dan akhirnya mereka lumpuh permanen," kata Saepul (55) yang kini sebagai tulang punggung keluarga saat ditemui di kediamannya di Kampung Cihuni Desa Curugpanjang Kecamatan Cikulur Kabupaten Lebak, Banten, Sabtu.
Keluarganya yang mengalami kelumpuhan itu pada bagian kaki, tangan dan punggung kesulitan untuk digerakkan sehingga mereka tidak bisa berdiri dan berjalan untuk melakukan aktivitas kegiatan.
Bahkan, isteri yakni Eni (50) dan anaknya Edi (25) serta adik iparnya Misto (48), Maman Abdulrahman (37), Sumantri (34) dan Rahmat (40 ) mengalami kelumpuhan secara berurutan.
Baca juga: Alami kelumpuhan, satu keluarga di Lebak berharap bantuan dari dermawan
Baca juga: Alami kelumpuhan, satu keluarga di Lebak berharap bantuan dari dermawan
Lebih parahnya, ujar dia, semua penderita kelumpuhan itu terbaring di balai rumah panggung yang terbuat dari bilik bambu dan atap genteng.
Saat ini, kata dia, kehidupan keluarganya hanya menggantungkan belas kasihan tetangga maupun kerabat.
Saepul sebagai tulang punggung keluarga merasa kebingungan untuk mengurus dan memberikan nafkah bagi mereka.
Sebab, dirinya kegiatan sehari-hari sebagai buruh serabutan dan jika ada yang menyuruh bekerja bisa untuk membeli beras.
Baca juga: Kesbangpol Lebak minta ormas dan warga adat sukseskan Pemilu
Baca juga: Kesbangpol Lebak minta ormas dan warga adat sukseskan Pemilu
Sedangkan, jika tidak ada yang menyuruh bekerja terpaksa makan singkong dan pisang rebus, bahkan tidak makan nasi.
"Kami tetap sabar dan menerima nasib seperti ini dan kini menerima bantuan sembako dari pemerintah daerah untuk meringankan beban ekonomi keluarga," kata Saepul.
Sumantri mengatakan dirinya yang sudah tiga tahun mengalami kelumpuhan itu berawal dari gejala pusing berlebihan, suhu demam, penglihatan mata kabur disertai gejala sakit pada bagian kaki, punggung dan tangan.
Kesakitan itu, kata dia, tidak lama kondisi badan lemas dan mengalami kelumpuhan.
"Kami sebelum terkena lumpuh bekerja di Riau sebagai buruh penghijauan perkebunan dan kini tergolek lemas di balai rumah," kata Sumantri.
Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak dr Firman Rahmatullah mengatakan kemungkinan besar penyakit yang mengalami kelumpuhan yang menimpa satu keluarga di Kecamatan Cikulur diduga faktor genetik.
"Kami akan melakukan pemeriksaan dan perawatan kepada mereka untuk mengetahui gejala kelumpuhan itu," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024